Jokowi Diminta Pertimbangkan Penilaian Masyarakat Dalam Melakukan Reshuffle Jilid IV

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan segera mengumumkan perombakan kabinet. Jika terjadi, reshuffle ini merupakan yang keempat selama ia berkuasa.

Pengamat sosial dan politik Teddy Gusnaidi mengatakan, meski mengocok ulang kabinet merupakan hak preogratif presiden, namun Jokowi diharapkan mempertimbangkan penilaian masyarakat terhadap para menterinya.

“Presiden sebaiknya melihat secara mendalam dan meminta para menteri yang dianggap masyarakat kinerjanya buruk untuk menjelaskan secara detail mengapa mereka melakukan ini dan itu, agar supaya masyarakat paham dan tidak menjadi opini liar,” kata Teddy kepada Okezone, Kamis (13/7/2017).

Teddy mencontohkan, salah satu pejabat yang sejak reshuffle pertama disorot adalah Jaksa Agung M Prasetyo. Mengenai kinerja penegakan hukum yang disorot, Prasetyo seharusnya bisa menjelaskan kepada masyarakat.

“Dia (jaksa agung) harus menjelaskan berbagai isu yang berkembang secara detail dan apa adanya. Jangan sampai dia membiarkan hal ini berkembang sehingga menjadi perdebatan yang tidak berkesudahan,” kata dia.

Baca juga: Miryam Haryani Layangkan Keberatan Terhadap Dakwaan Jaksa

Jika penjelasan mengenai kinerja yang tak memuaskan tersebut tak dilakukan, Jokowi patut untuk mempertimbangkan pejabat terkait dicopot atau dikocok ulang.

“Kalau tidak mampu menjelaskan maka hal ini dapat menjadi pertimbangan Presiden untuk melakukan reshuffle atau tidak,” tukas Teddy. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)