Batnul – Baru-baru ini, diberitakan bahwa beberapa ormas Islam telah membubarkan kegiatan bakti sosial oleh Gereja Santo Paulus di Bantul, Yogyakarta. Majelis Ulama Indonesia tak menyalahkan hal tersebut. Pasalnya, Ketua Dewan Pengurus MUI Pusat Muhyidin Djunaedi mengatakan bahwa muncul sebuah dugaan yang menyebut kegiatan bakti sosial tersebut kemungkinan bertujuan untuk kristenisasi.

MUI Sarankan Gereja Libatkan Umat Muslim Jika Ingin Lakukan Baksos

“Saya yakin bahwa penolakan itu karena sudah ada bukti sebelumnya bahwa kelompok yang bersangkutan menyalahgunakan pembagian sembako tersebut untuk kepentingan agama,” kata Djunaedi, pada Kamis (1/2/2018).

Menurut Djunaedi, para panitia bakti sosial tersebut seharusnya melibatkan umat Islam dalam kegiatan pembagian sembako oleh Gereja Santo Paulus. Umat Islam bisa dilibatkan dalam pihak pemberi, bukan hanya penerima sembako. Hal tersebut guna mencegah timbulnya kecurigaan akan adanya dugaan kristenisasi yang dilakukan oleh panitia kegiatan bakti sosial tersebut.

“Harus melibatkan umat Islam, mau bagi-bagi sembago atau apapun. Sehingga tidak ada kekhawatiran dari umat Islam tentang tujuan kegiatan itu,” kata Djunaedi.

Diketahui sebelumnya, Gereja Santo Paulus berencana menggelar bakti sosial di rumah Kasmijo, Kepala Dusun Jaranan, Banguntapan pada Ahad, (28/1/2018). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan 32 tahun berdirinya gereja sekaligus peresmian paroki dari paroki administratif menjadi paroki mandiri.

Akan tetapi, beberapa pemuda masjid dan organisasi kemasyarakat atau ormas yang mengatasnamakan Islam mendatangi bakti sosial yang baru akan dimulai pada pagi itu. Di antaranya Front Jihad Islam (FJI), Forum Umat Islam (FUI) dan Majelis Mujahidin Indonesia.

Kedatangan mereka kesana yakni untuk menolak acara tersebut dengan alasan kristenisasi dan meminta panitia gereja memindahkan kegiatan itu di gereja.

“Ada sekitar 50 orang dari ormas yang datang, di antaranya Front Jihad Islam. Demi menjaga suasana dan pertimbangan keamanan, kami membatalkan bakti sosial,” kata Ketua Panitia Acara, Agustinus Kelikasih.

Sedianya, Bakti sosial tersebut bakal diisi dengan menjual 185 paket sembako murah. Paket tersebut di antaranya terdiri dari beras, teh dan gula. Ada juga acara bersepeda bersama warga kampung.

Disamping menggelar acara bakti sosial, panitia gereja pada hari yang berbeda telah menggelar tirakatan, syukuran paseduluran dengan mengundang kalangan muslim. Ada juga ziarah ke sejumlah tokoh.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)