Jakarta – Penangkapan Syahrial Alamsyah (SA) alias Abu Rara, pria yang menusuk Menko Polhukam Wiranto, berhasil membuka benang merah jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di berbagai wilayah serta recana-rencana aksi yang akan mereka lakukan. Jaringan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee, yang membawahi Abu Rara, diketahui segera akan melakukan aksi teror mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo.

“Hasil pemeriksaan oleh Tim Densus, bahwa pengantin bom bunuh diri sudah disiapkan untuk melaksanakan aksi teror nanti di Solo dan DIY,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Selasa (15/10/2019).

Dedi mengungkapkan bahwa salah seorang anggota JAD di Jawa Tengah (Jateng) membeberkan rencana aksi teror tersebut kepada Abu Zee. Sementara itu, diketahui kelompok Abu Zee di Bekasi sudah bersiapkan untuk melancarkan serangan teror di Jakarta.

“JAD Jateng (yang akan menjadi pengantin bom), tapi mereka memiliki jaring komunikasi juga ke kelompok Abu Zee dengan master mind-nya yang ditangkap di Jambi,” tutur Dedi.

“Abu Zee ini komunikasi terstruktur di media sosial, dia cukup aktif. Kelompoknya dia yang 8 orang yang berencana akan melakukan serangkaian aksi teror di Jakarta dengan menggunakan bahan bom TATP yang dirakit,” lanjut Dedi.

Untuk diketahui, pada Senin (23/9), Mabes Polri telah mengeluarkan data penangkapan 9 terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror di wilayah Bekasi, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Satu dari sembilan teroris yang tertangkap adalah Abu Zee yang baru-baru dibekuk oleh Densus 88 di Tambun, Bekasi.

Pada pukul 05.35, terduga teroris pertama yang dibekuk di Tambun, Bekasi oleh Densus 88 adalah SN dan yang kedua adalah Abu Zee di Tambun Selatan, Bekasi. Aksi pembekukan tersebut berlanjut ke terduga teroris H, IG, AR dan S yang diketahui adalah istri AR yang terjadi di wilayah yang sama.

Selanjutnya, Densus 88 Antoteror membekuk AS di Bekasi Utara, MA alias Muri di Cilincing Jakarta Utara, dan yang terakhir I di Jakarta Barat.

“Tersangka Muri di Cilincing barang bukti yang disita high explosive, cukup banyak dan sudah akan dirakit dan rencananya digunakan saat dia akan amaliyah. Saat ini Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut,” terang Dedi. (Hr-www.harianindo.com)