Jakarta – Beberapa waktu yang lalu viral video yang menunjukan seorang pria yang disebut staf TGUPP Anies Baswedan sedang marah-marah kepada seniman. Dalam video itu terdapat seroang pria yang ternyata adalah Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta, Dadang Solihin, terlihat sedang membentak-bentakseniman dalam acara

diskusi yang diselenggarkan di PDS HB Jassin, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM).

Para seniman yang turut hadiri dalam diskusi tersebut menuntut penolakan terhadap tiga hal. Tertuang dalam surat pernyataan yang sudah tersebar, mereka tidak menerima adanya campur tangan dari Jakpro terhadap pembangunan se-isi Taman Ismail Marzuki.

Kedua, revitalisasi yang dilakukan tidak melibatkan para seniman dan seniwati.

Ketiga, usaha untuk membangun ruang budaya yang luas termasuk membangun manusia unggul, tanpa adanya upaya pemahaman secara komprehensif dan sosialisasi di kalangan yang adekuat makna kebudayaan yang sebenarnya.

Pernyataan sikap yang diberi nama ‘Cikini’ tersebut diteken secara langsung oleh budayawan Radhar Panca Dahana dan seluruh seniman yang hadir di ruang PDS HB Jassin.

“Menghadapi penghinaan ini, tak bisa tidak, bersatulah para seniman se-Jakarta! Dan jika masa depan TIM juga dianggap penting oleh para seniman di luar Jakarta, maka seruannya adalah: “Bersatulah para seniman se-Indonesia,” tulis pernyataan tersebut.

Radhar Panca Dahana mengaku bahwa keresahan sudah muncul sejaka lama dikalangan para seniman terkait revitalisasi TIM.

“Kami sudah berikan pernyataan Cikini kepada Pak Deputi yang baru dua bulan menjabat agar diserahkan kepada Pak Anies. Agar persoalan seniman ditemui langsung, bukan sama segelintir saja,” tutup Radhar dihubungi, Minggu (24/11/2019). (Hr-www.harianindo.com)