Alasan Mengapa Microsoft Tidak Bicara Game PC dalam Ajang E3 2014Washington – Microsoft telah menggelar sesi konferensi persnya di ajang Entertainment Electronic Expo (E3) 2014 pada tanggal 10 Juni kemarin. Dalam sesi mereka, Microsoft banyak membicarakan tentang game-game terbaru untuk konsol-konsol mereka. Satu hal yang menimbulkan pertanyaan media, mengapa Microsoft hanya menyinggung sedikit saja mengenai game-game untuk platform PC berbasis Windows-nya?

Seperti dilansir dari Gamespot (Jumat 13/6/2014), petinggi divisi game dari Microsoft, Phil Spencer, pun menjelaskan mengapa pihaknya hanya sedikit menyinggung platform Windows untuk game-game yang akan datang. Spencer mengatakan bahwa pada dasarnya, ajang E3 merupakan sebuah ajang retail, yang artinya, merupakan ajang konsol. Karena itulah, kurang pantas adanya jika Microsoft terlalu dalam atau terlalu jauh membahas Windows, yang bisa dibilang telah menjadi operating system PC nomor satu dunia untuk urusan gaming. Spencer melanjutkan bahwa hal tersebut tidak menghilangkan fakta bahwa Windows dan ekosistem game untuknya merupakan satu faktor penting untuk kesuksesan Microsoft secara umum.

Lalu, ajang seperti apakah yang pantas untuk Microsoft membicarakan perkembangan iklim game di PC? Spencer pun menjawab bahwa saat ini telah banyak ajang-ajang turnamen dunia untuk game PC, dan mungkin di sanalah panggung yang tepat.

Spencer memang kurang menjelaskan secara spesifik ajang seperti apa. Namun melihat bagaimana ajang turnamen game League of Legends atau DotA telah mampu menarik audiens yang demikian besar di lokasi maupun yang menonton secara live-streaming melalui internet, mungkin disanalah tempat yang sesuai bagi Microsoft membicarakan soal game untuk PC.

Awal bulan lalu, Spencer sempat mengutarakan pendapatnya bahwa Microsoft harusnya memberikan perhatian lebih kepada perkembangan game untuk PC. Spencer mengatakan bahwa meski Microsoft memiliki rencana yang lain dan lebih luas cakupannya untuk masalah gaming, platform Windows merupakan satu ekosistem yang sehat untuk pengembangan game. (Rani Soraya – www.harianindo.com)