Jakarta – Tito Karnavian selaku Kapolri Jenderal tidakk mempermasalahkan aksi 112 sepanjang berbentuk ibadah dan berpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Ini Permintaan Kapolri Terkait Aksi 112 Yang Gunakan Masjid Istiqlal

Panglima TNI Jenderal Gatot dan Kapolri Jenderal Tito

Lantaran hal tersebut disampaikan setelah menggelar pertemuan dengan aparat TNI, yakni Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, beserta jajaran Polda Metro Jaya di Main Hall, Mapolda Metro Jaya untuk membahas pengamanan aksi 112.

Baca juga : Mangkir Lagi Dari Panggilan Polisi, Ini Alasan Pengacara Habib Rizieq

“Kegiatan yang ada perubahan ini sepanjang tak langgar hukum dapat dilakukan,” kata Tito saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Akan tetapi, Tito juga mengingatkan agar aksi 112 yang dilangsungkan di Masjid Istiqlal tersebut tidak mengandung muatan politik terutama dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

“Masalah keagamaan jangan dikaitkan-kaitkan dengan masalah politik. Kita mengimbau, meminta panitia termasuk dari pengurus dan Imam Besar Istiqlal warning kepada panitia gunakan Istiqlal bukan untuk kegiatan politik, meski dibungkus agenda keagamaan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, telah beredar informasi ada sejumlah ormas yang tergabung dalam FUI yang akan melakukan aksi dengan bentuk long march dari Masjid Istiqlal menuju ke Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin pada 11 Februari 2017 besok.

Dan pada 12 Februari 2017 kemudian akan menggelar khataman Alquran di Masjid Istiqlal. Sementara pada 15 Februari 2017 mereka sholat subuh dan dilanjutkan ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos sekaligus mengawasi pemungutan suara.

Meskipun demikian, Polda Metro Jaya saat ini sudah sepakat dengan FUI bahwa aksi pada 11 Februari 2017 tersebut nantinya dengan melakukan kegiatan keagamaan, yakni zikir dan tausiah nasional yang akan berlangsung di Masjid Istiqlal.

(Bimbim – www.harianindo.com)