Jakarta – Situasi panas terjadi di TPS 36 Rusun Marunda, Blok 8. Kericuhan terjadi karena banyaknya penghuni rusun yang tak terdaftar di TPS tempat tinggalnya. Sekitar 30 orang terlihat memadati pintu masuk TPS 36, meminta pertanggungjawaban dari panitia terkait hak memilih kepala daerah.

Warga Tak Mendapat Hak Pilih, Sempat Terjadi Kericuhan di TPS Rusun Marunda

TPS Rusun Marunda

“Ini aneh banget, kemarin rumah saya sudah disurvei, dicatat, ditempel satu rumah ada berapa pemilihnya. Lah, ini saya enggak dapat undangan, ini juga nama saya tak terdaftar,” kata Maria, penghuni Rusun Marunda Blok B, Rabu (15/2/2017).

Senasib dengan Maria, Karsum mengeluhkan nama anaknya tak terdaftar di TPS 36.

“Saya dapat di TPS 37, anak saya TPS 36. Anak saya enggak ada namanya. Disuruh pindah TPS, kartu suaranya habis,” kata Karsum.

Panitia pilkada yang berada di TPS 36 pun berusaha menenangkan suasana dengan menjelaskan kejadian yang ada.

“Dari kelurahan, kita sudah dapat daftar pemilihannya dari A sampai Z. Sekarang kita cuma dapat surat suara lebih 10 lembar,” kata panitia.

Pemilih yang namanya tidak tercatat kemudian diminta untuk ke TPS lain yang memiliki surat suara lebih.

“Masalahnya tadi orang blok A yang tak terdaftar namanya juga ke sini, mau nyoblos di TPS 36. Ini habis, disuruh pindah lagi ke TPS sebelah, mana bawa-bawa anak kasihan,” kata Maria.

Suasana pun semakin menghangat saat terdapat calon pemilih yang tidak terdaftar berteriak memprotes.

“Saya ikut pemilu 25 tahun baru kali ini begini.”

Baca juga: Antasari Tanggapi Santai Pelaporan Balik SBY Atas Dirinya

“Jadi, kalau begini kita golput? Enggak bisa! Kita warga Jakarta.” (Yayan – www.harianindo.com)