Jakarta – Ada sekelompok orang yang menamakan diri Kelompok Anis Matta Pemimpin Muda, sebelumnya telah menggelar acara deklarasi Anis sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2019 mendatang. Acara deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Anis Matta.

Politisi PKS Tanggapi Aksi Boikot Deklarasi Pencapresan Anies Matta

Acara itu berlangsung di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Dago, Bandung, pada Sabtu (21/4/2018) malam. Sehari sebelum acara pendeklarasian tersebut digelar, beredar surat dari Dewan Pengurus Wilayah PKS Jawa Barat terkait dengan larangan menghadirinya. Surat tersebut ditujukan kepada Dewan Pengurus Daerah PKS di Jawa Barat.

Dalam surat tersebut Ketua DPW PKS Nur Supriyanto memberikan imbauan kepada para kader untuk lebih fokus pada Pemilihan Kepala Daerah di kota dan kabupaten masing-masing ketimbang mendeklarasikan calon presiden.

“Kami mengimbau agar struktur dan kader tidak menghadiri deklarasi bakal calon presiden internal,” kata Nur.

Terkait dengan surat larangan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan, kurangnya koordinaasi dengan partai menyebabkan muncul larangan menghadiri deklarasi Anis Matta sebagai calon presiden 2019.

“Belum ada koordinasi mungkin. Biasanya untuk sembilan kader capres, partai memfasilitasi,” kata Mardani saat dihubungi, Ahad 22 April 2018.

Menurut Mardani, adanya larangan tersebut bukan berarti internal PKS memiliki niatan menjegal Anis untuk maju sebagai capres. Alih-alih menjegal, Mardani mengatakan, DPP PKS justru mendukung Anis Matta sebagai calon presiden (capres) dari PKS.

“Anis Matta capres yang kerjanya luar biasa,” kata dia.

Sebelumnya, diketahui bahwa PKS menyimpan sembilan nama yang hendak dijadikan calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pemilu 2019. Sembilan nama itu adalah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)