Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama, selaku Mantan Gubernur DKI Jakarta alias Ahok memberi tanggapan terkait rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ahok menilai dirinya mengikuti apa keputusan Presiden Joko Widodo, mengingat hal itu memang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

“Saya ikut presiden,” kata Ahok.

Ahok menyatakan dirinya pernah memiliki pendapat terkait pemindahan Ibu Kota. Saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengaku permasalahan Jakarta tak bisa diselesaikan hanya dengan memindahkan Ibu Kota.

Ahok menyatakan bahwa pernyataan itu hanya pendapat pribadi. Ia juga mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota bukan sekadar karena permasalahan macet belaka.

“Saya kira memang harus pindah. Pemerintah pusat, DPR, presiden melihat dari berbagai faktor. Yang jelas pindah bukan karena alasan macet. Toh masalah macet tetap harus diselesaikan di Jakarta oleh pusat,” lanjut dia.

Ahok berpendapat melalui vidio bahwa mengatasi kemacetan Ibu Kota bisa dilakukan dengan penerapan Electronic Road Pricing (ERP).

“Saya kira kalau soal pindah ibu kota tergantung pemerintah pusat dan DPR ya. Ya kalau buat saya rakyat kita masih susah, buat saya pribadi, untuk apa menghabiskan berapa ratus triliun hanya untuk mengatasi gara-gara ini macet lalu ibu kota pindah berapa ratus triliun. Padahal bikin kreta api cuma berapa triliun. Jadi bukan karena ada masalah lari dari masalah gitu loh,” kata Ahok dalam video tersebut. (NRY-www.harianindo.com)