Kerjasama Militer UE Dengan Mesir Dihentikan

Ilustrasi

Brussels – Kerusuhan yang terus terjadi di Mesir, membuat Uni Eropa (UE) harus menghentikan kerjasama militernya dengan Negeri Piramida tersebut. Tidak hanya itu saja, semua Negara anggota yang tergabung dalam UE dilarang untuk menjual persenjataan mereka ke Mesir.

Karena ditakutkan senjata tersebut disalahgunakan untuk melakukan penyerangan terhadap warga. Memang keputusan tersebut dikeluarkan akibat aksi represif yang telah dilakukan oleh pihak militer Mesir kepada para demonstran yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

Bahkan untuk menghentikan aksi para demontran tentara Mesir tidak segan untuk memberikan tembakan yang pada awalnya bersikap damai. UE hanya menghentikan bantuan kerjasama di bidang militer. Karena sampai saat ini Negara Firaun tersebut masih diberikan bantuan kemanusiaan oleh pihak UE.

Seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (22/8/2013), ujar Kepala Hubungan Luar Negeri Catherine Ashton, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya meminta agar semua pihak dapat berhenti untuk melakukan kekerasan dan bertemu untuk diadakan dialog.

Dengan penghentikan bantuan militer, UE berharap tekanan yang diberikan kepada pihak militer Mesir dapat menghentikan semua kekerasan yang terjadi selama ini. Sayangnya apa yang dilakukan oleh UE ini tidak diikuti oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Sebagai informasi bahwa Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi adalah rekanan utama dari militer Mesir. UE sendiri pernah menjadi penengah ketika perundingan antara pihak militer Mesir dengan Ikhwanul Muslimin. Namun sayang perundingan tersebut tidak membuahkan hasil. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)