Kemarahan Rusia atas Penembakan di Sloviansk, Ukraina

Foto dari AFP

Sloviansk – Rusia menunjukkan kemarahannya terhadap insiden penembakan yang berakhir dengan kematian di wilayah timur Ukraina. Seperti dilansir dari BBC (Minggu, 20/4/2014), setidaknya tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut, yang terjadi di sebuah pos keamanan yang dibangun oleh militan pro-Rusia di dekat Kota Sloviansk.

Rusia menuduh kelompok Nasionalis Ukraina bertanggungjawab atas aksi tersebut. Namun demikian Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh kelompok kriminal lainnya yang tidak berhubungan dengan kelompok Nasionalis.

TV lokal Ukraina menunjukkan beberapa gambar lokasi dimana baku tembak tersebut terjadi. Insiden tersebut terjadi pada dini hari pukul 01.00 waktu setempat. Bekas tembakan dan mobil yang terbakar banyak terlihat di sekitar lokasi. Jurnalis dari Reuters juga mengatakan bahwa terlihat dua jenazah diangkat ke atas truk.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa kelompok “Sektor Kanan Jauh” Ukraina berada di balik penyerangan pos tersebut. Salah satu channel TV Rusia menunjukkan gambar dari kartu bisnis milik Dmytro Yarosh, pemimpin kelompok nasionalis garis keras tersebut, namun berita tersebut belum diverifikasi. Pihak Rusia juga mengatakan bahwa pihaknya geram dengan aksi provokasi berdarah ini. Hal ini menunjukkan kurangnya niat dari otoritas Ukraina untuk mengekang aksi dan melucuti senjata kelompok nasionalis maupun ekstrimis, sebagaimana kesepakatan Jenewa yang ditetapkan Kamis minggu lalu (17/4).

Juru Bicara kelompok Sektor Kanan, Artyom Skoropadsky, mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam kejadian tersebut, tidak ada satupun anggota yang berada di lokasi saat kejadian tersebut berlangsung. Kelompok ini kemudian malah menuduh bahwa insiden ini merupakan rekayasa dari Dinas Rahasia Rusia.

Kepala Deputi Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Viktoriya Siumar, mengatakan bahwa insiden penembakan ini sedang dalam investigasi. Namun terdapat indikasi bahwa penyerangan bersenjata api tersebut dilakukan oleh kelompok kriminal lokal. Dia menambahkan bahwa tingkat kejahatan di Ukraina sedang naik relatif tajam saat ini.

Kejadian ini merupakan kejadian fatal pertama sejak dibuatnya kesepakatan Jenewa. Adapun terkait kejadian ini, pimpinan kelompok pro-Rusia di Sloviansk, Vyacheslav Ponomarev, mengharapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke wilayah timur Rusia, sekaligus meminta bantuan makanan dan senjata. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)