Reaksi Apple Terkait Isu Ancaman Keamanan ChinaCalifornia – Pemerintahan China baru-baru ini menyatakan kekhawatirannya terhadap fitur iOS yang bernama Frequent Locations. Seperti dilansir dari GSM Arena (Minggu, 13/7/2014), Pemerintah China menyebut fitur tersebut berpotensi mengancam keamanan nasional negaranya.

Fitur Frequent Locations dari iOS dapat mencatat lokasi rumah, tempat kerja, rumah teman, tempat “nongkrong”, bioskop langganan, dan lokasi-lokasi lain yang sering anda kunjungi. iOS menggunakan gabungan teknologi dari GPS, Wi-Fi, dan triangulasi (singkatnya proses penentuan lokasi secara digital) dari tower seluler untuk mencatat koordinat dari lokasi-lokasi tersebut.

Terkait kecanggihan teknologi tersebut, Pemerintah China khawatir jika data yang tercatat di dalam perangkat iOS tadi bisa digunakan untuk membocorkan rahasia negara, selain juga pembocorna informasi ekonomi nasional. Lebih jauh, China beranggapan bahwa jika kemungkinan terburuk terjadi, dan negara atau pihak lain di luar Pemerintah China atau yang berhubungan dengannya memiliki informasi-informasi tadi, maka Apple bisa saja dituduh bertanggungjawab.

Lantas bagaimana Apple merespon hal ini? Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itupun mengatakan bahwa fitur Frequent Location ditujukan agar pengguna iOS bisa melihat selama apa waktu yang dibutuhkan dan sejauh apa jarak yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pekerjaan atau jadwal kegiatan mereka per harinya. Apple sama sekali tidak memiliki maksud untuk melacak dan mengikuti pergerakan seseorang. Apple juga mengatakan bahwa pihaknya tidak menyimpan data-data lokasi dari penggunanya. Data tersebut tersimpan di masing-maisng perangkat produk Apple dan tidak ter-upload ke pusat data Apple.

Saat ini, Apple memegang 6% pasar smartphone di China. Isu seperti ini akan sangat menghambat pertumbuhan mereka di negara tersebut. (Rani Soraya – www.harianindo.com)