Semarang – Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak terjun langsung guna mendampingi kasus pemerkosaan yang menimpa SR (12), siswi kelas 6 Sekolah Dasar di Semarang, Jawa Tengah. SR menjadi korban pemerkosaan 21 pemuda, hingga menyebabkan trauma dan penyakit kelamin.

Berita Terbaru : Penyesalan Pelaku Perkosaan Siswi SD Inisial SR

Arist bersama SR, orangtua SR dan pendamping SR mendatangi Markas Kepolisian Resort Kota Semarang untuk bertemu langsung dengan Kapolrestabes Kombes Pol Burhanudin, Rabu, (1/6/2016). Kedatangan mereka untuk memastikan bahwa kasus ini berjalan hingga tuntas.

“Saya datang ke Polrestabes Semarang untuk berkoordinasi sinergis terkait kasus yang menimpa anak SD di Semarang itu,” kata Arist usai berkoordinasi dengan Kapolrestabes Semarang.

Setibanya di Mapolres, Arist sempat menemui enam pelaku pemerkosaan yang sebelumnya sudah diamankan polisi. Ia juga melontarkan sejumlah pertanyaan seputar pemerkosaan yang dilakukan terhadap SR.

Seorang pelaku lain bernama Wahyu (36 tahun) bahkan menangis dan menyatakan penyesalannya di hadapan Arist. Ia membantah telah melakukan pemerkosaan terhadap SR. Karena ketika itu SR sempat berontak dan tidak mau diajak berhubungan badan di sebuah gubuk persawahan.

“Saya tidak menyetubuhi dia, Pak, cuma pegang dan dia marah-marah. Lalu saya bayar dia Rp 20 ribu, lalu pergi, ” ujar Wahyu sambil sesenggukan menyesali perbuatannya.

Arist dan polisi pun tak langsung percaya. Karena saat disidik, pria yang merupakan mantan sekuriti itu mengaku telah menyetubuhi SR sebanyak dua kali. Pertama, di gubuk persawahan. Kedua di rumah NA, salah seorang pelaku yang kini masih buron.

“Saya menyesal Pak, ampun,” ujar pria yang mengaku telah memiliki istri itu.

Arist juga mewawancarai tiga pelaku lain yang masih di bawah umur. Dari pengakuan mereka, rata-rata telah melakukan perbuatan cabul kepada SR sebanyak dua kali. Meskipun mereka membantah telah memperkosa SR.

“Saya telah dua kali melakukannya Pak, saya minta ampun, ” ujar salah satu pelaku. (Yayan – www.harianindo.com)