Surabaya – Usai menjalani pemeriksaan terkait kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Ditreskimum Polda Jatim, Rabu (9/11/2016), Marawah Daud lebih banyak diam dan mewakilkan sang pengacara, Herman Umar, untuk menjawab pertanyaan wartawan.

Marwah Daud Tertipu, Vijay Tak Kuat Menahan Tawa

Beberapa kali wartawan menanyakan soal mahaguru palsu yang dibuat oleh Taat Pribadi, Marwah Daud tidak bersedia menjawabnya.

“Soal itu (mahaguru) no comment,” ujar Marwah Daud, Rabu.

Menurut keterangan Herman, Marwah Daud diberi 15 pertanyaan oleh penyidik yang mulai melakukan pemeriksaan pada pukul 12.00 WIB.

Marwah Daud lebih banyak ditanya soal peran dan kegiatannya di Padepokan Dimas Kanjeng, bukan ke arah soal laporan penipuan yang dilaporkan oleh Suprayitno asal Jember yang mengaku telah ditipu oleh Taat Pribadi sebesar Rp 830 juta.

“Nggak ditanya soal itu. Pemeriksaan untuk melengkapi pemeriksaan terdahulu terkait padepokan,” ujar Herman Umar.

“Bu Marwah memberikan wawasan kebangsaan, sumber daya manusia dan pendidikan. Waktunya berbicara di depan santri sekitar 7 menit,” jelasnya.

Saat ditanya apakah Marwah Daud pernah istighotsah bersama mahaguru, keduanya langsung menghindar dan bergegas menuju mobil Toyota Innova silver L 1180 E yang telah mnunggu mereka di tempat parkir.

Sebelumnya, seorang penyidik menceritakan bahwa Marwah Daud pernah mencium tangan Marno Sumarno alias Abah Holil saat berkunung ke Makam Syaichona Cholil, di Bangkalan, Madura.

Pada kesempatan tersebut Marwah juga diberi tasbih oleh Marno yang katanya berasal dari Makkah.

Pada bulan berikutnya, Marwah Daud lantas menceritakan soal pemberian tasbih ini kepada SP Ramanathan alias Vijay di Padepokan Dimas Kanjeng. Mendengar cerita dari Marwah tersebut, Vijay tidak kuat untuk menahan tawa.

Hal ini dikarenakan sebelum acara di Bangkalan itu Vijjay dihubungi oleh Taat pribadi untuk mengatur agar Marno alias Mbah Holil tiba-tiba masuk di tengah acara ziarah.

Saat itu Marno mengenakan jubah hitam plus surban hitam ditutupkan pada kepala sambil membawa ratusan tasbih di punggungnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)