Bogor – Vanansius Raharjo, ayah dari Hilarius Christian Event Raharjo (15), yang tewas setelah berduel ala gladiator mengungkapkan bahwa tradisi tersebut sudah biasa dilakukan antar sekolah.

Tradisi Duel ‘Gladiator’ Antar Sekolah Sudah Biasa Dilakukan

Hilarius yang saat itu masih duduk di kelas X SMA Budi Mulia tewas setelah terlibat pertarungan ala gladiator satu lawan satu dengan siswa dari sekolah SMA Mardi Yuana.

Duel tersebut dilakukan menjelang pertandingan final basket antar kedua sekolah itu di sebuah lapangan yang terletak di SMA Negeri 7 Kota Bogor, pada 29 Januari 2016 lalu.

“Anak saya waktu itu diajak untuk melihat pertandingn basket. Tapi ternyata, dia sudah disiapin oleh senior kakak kelasnya untuk bertarung dengan murid dari sekolah SMA Mardi Yuana,” ucap Vanansius, di kediamannya, Kamis (14/9/2017).

Menurut Vanansius, tradisi duel yang dikenal dengan istilah ‘bom-boman’ ini selalu dilakukan jika kedua sekolah tersebut bertemu dalam ajang kompetisi bola basket yang digelar setiap tahunnya.

Dari keterangan para teman Hilarius, ‘bom-boman’ ini melibatkan para senior dan alumni, dimana peserta dipaksa berduel dengan tangan kosong. Lawannya adalah murid dari sekolah lain yang sebelumnya juga sudah disiapkan.

“Kakak kelas ini dikoordinir sama alumni sekolah. Jegernya atau promotornya, ya alumni itu, yang mengelola kelas tiga. Mereka mencari anak-anak yang baru masuk untuk dipaksa berduel,” kata Vanansius.

“Saya dapat informasi itu dari semua orang yang saat itu ada di lokasi kejadian, termasuk dari teman anak saya. Acara (bom-boman, red) ini emang udah lama, tapi yang sampai tewas ya baru ini, anak saya. Setelah kejadian ini, baru pada tahu ternyata ada ajang seperti itu. Pihak sekolah dan guru juga tidak tahu awalnya,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)