Jakarta – Mengenai pidato Presiden Jokowi di acara IMF-World Bank 2018 beberapa waktu lalu, Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan memiliki pandangan berbeda dimana dirinya menilai pidato tersebut justru menunjukan sikap suatu negara yang tak memiliki kepercayaan diri.

Gerindra : "Rupiah Semakin Terdepresiasi, Tak Bisa Ditutupi Lagi"

“Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal tersebut,” kata Heri akhir pekan lalu.

“Meskipun pemerintah sempat menampilkan drama ‘rupiah baik-baik saja’, tapi drama tersebut terpaksa dihentikan. Karena memang kenyataan di mana rupiah semakin terdepresiasi, tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Sehingga, pidato presiden tersebut cermin dari mental pemimpin yang inferior atau bermutu rendah,” ujar anggota komisi yang membidangi keuangan dan perbankan.

Politisi Partai Gerindra ini memandang, karena kepercayaan diri pemerintah terus terkikis, akhirnya hal ini tercermin dalam pidato di forum IMF yang meminta agar negara-negara besar paham dan mengerti terhadap situasi yang dihadapi negara-negara berkembang.

“Indonesia dapat menjadikan forum itu untuk mendorong agenda reformasi peran IMF dan WB yang semakin tidak relevan di era baru ini. Juga mendorong agar emerging markets diberikan porsi yang lebih luas dan strategis dalam organisasi IMF dan WB,” tutur legislator asal Jawa Barat ini.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)