Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal banyaknya fenomena gempa yang terjadi pada tahun 2018. Berdasarkan catatan BMKG, ada 11.577 gempa yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia pada 2018.
Peningkatan aktivitas gempa tersebut meningkat drastis dibanding tahun 2017. Dimana, pada 2017, Indonesia diguncang gempa sebanyak 6.929 dengan magnitudo dan kedalaman yang bervariasi. Jika diakumulasi, ada peningkatan gempa sebanyak 4.648 pada 2018 dari tahun sebelumnya.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Tsunami BMKG, Weniza menjelaskan, peningkatan fenomena gempa pada 2018 karena adanya pergerakan lempeng bumi yang lebih aktif dari tahun sebelumnya.
“Penyebabnya karena aktivitas tektonik atau pergerakan lempeng yang lebih aktif,” ungkap Weniza pada Minggu (30/12/2018).
Weniza tidak membantah adanya pertanda energi yang sudah lama tersimpan di bumi Indonesia mulai keluar pada 2018. Menurutnya, fenomena peningkatan gempa tersebut sebagai akumulasi energi didalam bumi yang sudah lama mengendap dan masih akan terjadi di 2019.
“Betul pertanda energi yang sudah lama tersimpan. sebagai akumulasi energi. Waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk stabil kembali,” terangnya.
Baca juga: PVMBG Tegaskan Anak Krakatau Berhenti Erupsi
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menilai bahwa maraknya gempa yang terjadi di 2018 karena adanya guncangan susulan setelah gempa besar.
“Kemungkinan karena adanya gempa besar yang kemudian diikuti gempa-gempa kecil. Juga memicu terjadinya gempa pada sesar sekitarnya,” singkat Sutopo. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)