Jakarta- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melontarkan saran kepada Presiden Joko Widodo guna mengganti mobil dinasnya dengan kendaraan hasil produksi Esemka.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Fadli saat menanggapi langkah Jokowi meresmikan pabrik Esemka yang berada di Jawa Tengah, Jumat (06/09).

Menurutnya, bila Jokowi menggunakan produk Esemka sebagai mobil dinas maka akan menjadi semangat yang positif bagia masyarakat untuk mengikutinya. Terlebih, mobil dinas Jokowi yang bermerek Mercedes-Benz S 600 Guard baru mogok di tengah kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (05/09).

“Ganti dong dengan mobil Esemka yang dibangga-banggakan. Saya kira itu spiritnya akan bagus, kan sudah diproduksi. Ganti dulu pakai mobil Esemka,” ujar Fadli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (06/09).

Lebih jauh, Fadli mengatakan bahwa Esemka yang pabriknya baru diresmikan hari ini tidak berkaitan dengan Esemka yang dulu pernah digembor-gemborkan oleh Jokowi.

Menurutnya, Esemka yang diresmikan hari ini pun masih belum berstatus sebagai mobil nasional.

“Jadi mungkin mereknya saja kali sama,” ucap politikus Partai Gerindra itu.

Fadli pun mengaku mendengar bahwa banyak partikel atau komponen yang dipasangkan di mobil Esemka saat ini merupakan produk impor atau asing. Dia menduga mobil Esemka yang ada saat ini berasal dari China yang dirakit di Indonesia.

Berangkat dari hal tersebut, Fadli meminta agar Jokowi terbuka ke masyarakat terkait dengan mobil Esemka.

“Harus terbukalah, transparan. Tapi saya kira kejujuran bahwa itu bukan mobil nasional itu menandakan bahwa ini bukan komponen nasional yang mayoritas, siapa tahu ini mobil dari China sana dibikin di Indonesia, dirakit. Kalau begitu semua orang juga bisa,” tuturnya.

Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja jilid 1 pada hari ini Jumat (06/09) mengikuti acara peresmian pabrik perdana PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian pabrik produksi Esemka merupakan bukti keseriusan PT SMK dalam ambil bagian dari produk otomotif dalam negeri.

Presiden Direktur SMK Eddy Wirajaya dalam kesempatan ini kembali menyatakan dengan tegas bahwa mobil-mobil Esemka yang keluar dari ‘rahim’ Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali bukan produk mobil nasional.

Menurut Eddy SMK merupakan perusahaan yang 100 persen kepemilikannya independen tidak ada campur tangan dari pemerintah sama sekali. SMK adalah perusahaan swasta nasional sehingga embel-embel mobil nasional Esemka harus ‘dilenyapkan’.

“Dan kami bukan mobil nasional seperti yang dipahami orang selama ini. Lebih tepatnya mobil buatan Indonesia karya anak bangsa,” kata Eddy dalam sambutannya di hadapan Jokowi, pada Jumat (06/09). (Hr-www.harianindo.com)