Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengungkapkan pandangannya terkait wacana kenaikan tarif listrik. Menurutnya, tarif listrik tak mesti naik jika melihat kurs dolar terhadap rupiah. Meski demikian, turunnya tarif listrik masih belum bisa dipastikan setelah gas dan batu bara mengalami penurunan harga.

“Mestinya harga listrik itu tidak perlu untuk ada penyesuaian naik, Tapi kalau menurut saya kalau kursnya (dollar) Rp 14 ribu mestinya minimal tidak naik,” kata Ignasius Jonan.

Apabila tarif listrik tak naik, Jonan mengatakan bahwa jangkauan listrik di masyarakat diharapkan lebih meluas serta meningkatnya daya beli.

“Targetnya setiap anak bangsa itu bisa membeli atau menjangkau layanan kelistrikan atau layanan BBM,” ujar Jonan.

Untuk tahun 2020, Jonan menargetkan rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 100 persen. Untuk Agustus 2019, diperkirakan rasio elektrifikasi telah mencapai angka 98,9 persen.

“Kalau bulan Agustus mungkin sudah 98,9 persen, bertambah 0,1 persen lah tiap bulan. Targetnya sampai 2020 sudah 100 persen,” kata Jonan di Universitas Padjajaran, Bandung, Rabu (11/09/2019).

Dengan capaian tersebut, diperkirakan bahwa pada akhir 2019, rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,3 persen. Tak hanya memberi aliran listrik untuk wilayah yang belum terjangkau, disebutkan bahwa tiap tahun akan ada sekitar 500 ribu rumah tangga baru yang memasang listrik.

“Jadi yang lama (belum teraliri listrik) harus dikejar untuk diselesaikan, dan yang baru juga harus terpenuhi,” ujar Jonan. (Elhas-www.harianindo.com)