Jakarta – Dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 sempat dimasukan anggaran untuk lem Aibon yang mencapai Rp 82 miliar oleh Dinas Pendidikan DKI. Mendagri Tito Karnavian pun akan segera menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan, guna membahas permasalahan tersebut.

“Saya kan baru juga. Nanti saya komunikasikan dengan Pak gubernur. Saya sendiri kan baru. Bicara dengan Pak Anies dan Pak Prasetio (Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, red), saya kan kenal baik dua-duanya,” ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (30/10/2019).

Tito menyatkan bahwa di dalam Pemprov DKI masih ada mekanisme internal. Tito masih melihat dan enggan untuk melakukan intervensi terlebih dahulu.

“Kita lihat saja nanti. Kan masih ada mekanisme internal di sana. Ada inspektoratnya, ada kajian di DPRD-nya. Kita belum mengintervensi sampai ke sana dulu,” jelas Tito.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku bahwa rencana anggaran Rp 82 miliar untuk lem Aibon tidak salah ketik. Anggaran tersebut adalah anggaran sementara yang nantinya akan diubah berdasarkan penyesuaian kebutuhan anggaran dari pihak sekolah.

“Terbentur waktu (saat penganggaran), kemudian Sudin (pendidikan tingkat kota dan kabupaten) susun anggaran sementara dengan harapan, saat sekolah selesai susun anggaran sekolah, ada 17 ribu komponen sekolah yang tertampung di 23 rekening itu detail sekali. Saat sekolah sudah selesai detail. Kemudian komponen atau rekening yang sudah disusun Sudin nanti akan disesuaikan komponen yang sudah disusun sekolah,” terang Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.

Anggaran alat kelengkapan kantor Biaya Operasional Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat itu tertulis di dalam anggaran yang diperuntukan lem Aibon. Setelah dilakukan penyesuaian, ada perubahan nominal.

“Saat lihat kembali secara detail, anggaran yang disusun oleh seluruh sekolah wilayah Jakarta Barat 1 diusulkan hanya Rp 175 miliar dalam jangka waktu satu tahun. Terdiri dari 23 rekening,” ujar Syaefuloh. (Hr-www.harianindo.com)