Jakarta – Aboe Bakar Al Habsyi, selaku Anggota Komisi III Fraksi PKS melayangkan kritikan terkait kinerja pihak Kepolisian soal kasus Sukmawati Soekarnoputri. Diketahui Sukmawati membandingkan Nabi Muhammad dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno.

Terkait hal itu, Aboe membandingkannya dengan kasus dugaan penghinaan terhadap presiden. Aboe menilai polisi lebih sigap menangkap orang-orang yang diduga menghina presiden.

“Sementara kalau kita menghina presiden saja diciduk, sudah enggak ada urusan itu. Ini kok menghina Rasulullah diam,” kata Aboe dalam rapat dengar pendapat antara Komisi III dengan Kapolri, Jenderal Idham Azis di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Baca Juga : Dianggap Menghina Nabi Muhammad, Andre Taulany Minta Maaf

Aboe mengatakan bahwa banyak masyarakat yang geram dengan pernyataan Sukmawati.

“Jadi saya katakan tadi, jika ada menghina Nabi, marah kita, Pak. Pasti,” kata dia.

Aboe beranggapan bahwa wajar jika ada banyak pihak yang menghubungkan itu dengan fenomena orang-orang yang tak bisa tersentuh kepolisian. Aboe menyindir beberapa orang yang dilaporkan atas dugaan penodaan agama seperti Ade Armando dan Permadi Arya.

Sebelumnya, Ade Armando pernah dipolisian terkait dugaan kasus penodaan agama karena menyebut hadis tak sesuai dengan ucapan dan tindakan Nabi Muhammad.

Di sisi lain, Sukmawati pun pernah dilaporkan ke kepolisian lantaran puisi yang dia baca diduga mengandung penodaan agama. Namun, kasusnya dihentikan oleh kepolisian.

“Tentunya akhirnya publik menghubungkan dengan puisi konde, yang ujungnya SP3, ini menunjukkan ada orang-orang yang untouchable, ini saya pikir perlu jadi perhatian,” kata dia. (NRY-www.harianindo.com)