Jakarta- Menteri BUMN Erick Thohir memberikan isyarat untuk membuka pintu bagi Sandiaga Uno untuk turut andil daalm mengatur perusahaan BUMN, mengikuti jejak Ahok yang didapuk untuk menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Sebelum menjadipejabat negara, Sandiaga adalah teman dekat Erick dalam dunia usaha.

Baru-baru ini masyarkat kerap membicarakan wacana penunjukan Sandiaga yang juga akan menduduki jabatan sebagai bos BUMN. Spekulasi tersebut mencuat lantaran kedekatan antara Erick dan Sandiaga.

Keduanya diketahui adalah teman dekat. Bahkan, Sandiaga pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan milik Erick, PT Adaro Energy Tbk.

Baca Juga : ERICK THOHIR MINTA PEJABAT BUMN TAK BERUSAHA LOBI JABATAN

“Kalau memang pak Sandi mau bantu BUMN, bagus juga,” ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).

Walau demikian, Erick mengungkapkan bahwa belum ada niatan untuk mengajak Sandiaga terjun untuk ikut mengurusi BUMN. Begitu dengan adanya masukan dari pihak lain untuk membuka jalan bagi Sandiaga berkontribusi terhadap BUMN.

“Tidak, saya belum dengar,” tegasnya.

Sementara, Sandiaga Uno mengungkapkan tidak ada tawaran dari Erick untuk dirinya masuk dalam jajaran petinggi BUMN. Ia pun memberikan kode bahwa dirinya tidak tertarik untuk ikut mengurusi perusahaan BUMN lantaran masih berhubungan dengan partai politik.

Kebetulan, Sandiaga baru saja “pulang” kembali ke Partai Gerindra setelah memutuskan untuk keluar pasca Pilpres 2019.

“BUMN itu tempat yang harus betul-betul tidak berpolitik, sebagai kader dari Gerindra, saya sampaikan kepada pak Erick bahwa BUMN ini disorot karena stakeholder-nya adalah rakyat. Jangan sampai dia pusing karena aspek politik yang mendominasi,” tutur Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga menyatakan bahwa memang dirinya ada keinginan untuk turut mengabdi pada negara. Hanya saja, tidak harus dengan jalan bergabung dengan BUMN.

“BUMN harus dikelola oleh talenta terbaik, tapi kita tidak kekurangan talenta. Pengabdian tidak hanya bisa dilakukan oleh menteri dan pejabat, profesional yang pergi ke kantor juga bisa,” pungkasnya. (Hr-www.harianindo.com)