Berita Uang Baru NKRI: Munculnya Kekhawatiran InflasiJakarta – Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan uang baru NKRI pecahan Rp. 100.000 pada Minggu, 17 Agustus 2014, dan telah mengedarkan secara lebih luas di seluruh sistem perbankan Indonesia pada hari ini, Senin, 18 Agustus 2014. Terkait topik ini, muncul kekhawatiran akan munculnya inflasi.

Seperti dilansir dari BBC (Minggu, 17/8/2014), kekhawatiran ini muncul karena BI dianggap mengedarkan uang baru NKRI tanpa melakukan penarikan uang lama. Peredaran uang yang terlalu banyak inilah (uang baru + uang lama) yang bisa saja memicu inflasi rupiah.

Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, I Kadek Dian Sutrisna Artha, menyampaikan kepada BBC Indonesia, bahwa dirinya mempertanyakan berapa uang yang beredar saat ini. Kadek juga mengatakan bahwa BI seharusnya memiliki data akurat mengenai jumlah uang yang beredar, dan berapa yang lama yang bisa ditarik.

Kadek menambahkan pula bahwa BI jangan sampai mencetak uang baru lebih banyak dari uang lama. Jika tidak diperhatikan baik-baik, maka kebijakan “mengganti uang lama menjadi baru” bisa berubah menjadi “menambah peredaran uang” yang dampaknya adalah inflasi.

Kadek menjelaskan, bahwa inflasi bisa muncul akibat adanya pertambahan permintaan masyarakat yang berupa konsumsi. Uang yang beredar makin banyak, transaksi ekonomi pun meningkat. Yang jadi masalah adalah suplai barang akhirnya menjadi semakin berkurang dan tidak bisa memenuhi permintaan. Hasil akhirnya, harga menjadi naik.

Baca juga
Berita Uang Baru NKRI: Mulai Beredar di Mesin ATM, Berikut Ciri-Cirinya
BI Resmi Edarkan Uang Baru pada 18 Agustus 2014

Adapun Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan bahwa penerbitan dan peredaran uang baru NKRI tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tirta mengatakan bahwa kekhawatiran akan inflasi karena jumlah peredaran uang yang bertambah sebenarnya kurang relevan. Hal tersebut dikarenakan oleh BI yang memang secara rutin mengedarkan uang untuk menggantikan uang yang rusak atau lusuh. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)