Jakarta – Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi Indonesia dengan membawa serta rombongan yang berjumlah 1.500 orang. Rombongan tersebut termasuk para pangeran Arab. Namun banyak yang bertanya-tanya mengapa istri Raja Salman tidak ikut dalam kunjungan-kunjungan kenegaraan Raja Salman.
Sedikit berbeda dengan kerajaan lainnya, di Arab Saudi tidak ada titel resmi bagi istri seorang raja. Aturan Islam, yang membolehkan pria muslim memiliki tak lebih dari empat orang istri di waktu yang bersamaan, menjadi alasan di balik tak adanya titel ratu atau permaisuri untuk para istri raja Arab.
Memberi titel ratu kepada salah satu istri raja membuat sang raja tidak adil terhadap istri-istrinya yang lain. Menurut hukum di Arab Saudi, wanita juga tidak diperbolehkan menjabat sebagai kepala negara.
Meski demikian, ada titel honorifik, yakni ‘putri’, yang diberikan baik pada istri pria yang merupakan anggota kerajaan, maupun anak-anak perempuan di keluarga kerajaan. Itulah sebabnya, ada ribuan putri di kerajaan Arab Saudi.
Tergantung dari posisinya di keluarga kerajaan, istri-istri anggota kerajaan juga bisa dipanggil dengan sebutan ‘Yang Mulia’.
Para putri Arab memiliki banyak peran sosial yang penting. Namun, tidak ada dari mereka yang ditugaskan untuk bekerja di institusi pemerintah, seperti menteri atau anggota parlemen.
Baca juga: 2500 Aparat Bakal Dikerahkan Untuk Mengamankan Liburan Raja Salman di Bali
Konon, hal itu tlah yang membuat para istri tidak pernah ikut serta dalam kunjungan-kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh sang raja. (Yayan – www.harianindo.com)