Gerindra Berharap Perpecahan PPP Ke Arah PositifJakarta – Kisruh di internal Partai PPP, diharapkan oleh Partai Gerindra tidak membuat koalisinya menjadi batal. Hal ini dikarenakan di Pemilu 2009 lalu, kejadian yang sama juga pernah terjadi di partai yang memiliki lambing ka’bah ini.

Jika ditilik kembali pada lima tahun yang lalu, Suryadharma Ali pernah merapatkan barisan ke Prabowo. Namun sayang jelang detik terakhir justru ia merapat ke SBY. Dalam keterangan persnya, bertempat di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jaksel, Senin (21/4/2014), Ketum Partai Gerindra Suhardi berharap adanya islah sehingga didapatkan hasil yang terbaik.

Memang perpecahan di tubuh PPP ini bukan untuk yang pertama kalinya. Namun diharapkan kejadian ini semoga menuju kea rah yang positif. Memang kekacauan yang terjadi di tubuh PPP tidak berpengaruh kepada Gerindra.

Hal ini dikarenakan Gerindra masih memiliki koalisi dengan partai yang lainnya sehingga masih bisa mencukupi presidential threshold. Jika diingat kembali di 2009 lalu, Suryadharma Ali pertama kalinya merapat ke kubu Prabowo.

Namun pada akhirnya berbalik arah mendukung capres lain yaitu SBY. Padahal pada Sabtu (25/4/2009), bertempat di Hotel Novotel Bogor dalam acara Rapim PPP, Suryadharma Ali mengungkapkan bahwa pihak internal telah sepenuhnya memberikan dukungan kepada Prabowo.

Memang sebagai Ketua, kala itu Suryadharma memiliki mandate untuk menentukan dukungan mana yang akan diberikan oleh partainya. Namun pada saat konsultasi DPW se-Indonesia, ternyata dukungan terbelah menjadi dua yaitu dukungan ke SBY dan Prabowo.

Sampai pada akhirnya PPP telah memutuskan memberikan dukungan ke SBY pada Pilpres 2009 ditunjukkan dengan kehadiran Suryadharma ke dalam sebuah acara deklarasi SBY-Boediono yang bertempat di Sabuga ITB, Bandung. (Rani Soraya – www.harianindo.com)