Alasan Sehatnya Makanan Mediteranian

Foto dari SPL

London – Kombinasi antara olive oil (minyak zaitun) dan salad sayuran segar menjadi alasan mengapa makanan atau masakan Mediterranian dinilai sebagai salah satu yang tersehat di dunia. Seperti dilansir dari BBC (Selasa, 20/5/2014), para ilmuwan dan ahli gizi mengatakan bahwa dua kombinasi makanan ini mampu bersama-sama menghasilkan asam lemak nitro, yang mampu membantu menurunkan tekanan darah.

Prof. Philip Eaton dari King’s College London, mengatakan bahwa gabungan dari lemak tak jenuh dari minyak zaitun dan nitrat dari sayuran akan ‘bekerjasama’ dengan untuk membentuk kandungan asam lemak nitro tadi. Keberadaan kacang-kacangan sehat dan alpukat juga dapat membantu proses pembentukan senyawa tersebut, selain juga memberikan variasi cita rasa dalam makanan.

Terinspirasi dari masakan tradisional dari Yunani, Spanyol, dan Italia, santapan Mediterranian telah sejak lama diasosiasikan dengan kesehatan tubuh dan jantung. Masakan jenis ini dikenal memiliki komposisi sayuran segar yang melimpah, buah segar, sereal gandum utuh, minyak zaitun dan kacang-kacangan. Selain itu, terdapat pula daging-dagingan unggas seperti ayam, bebek, dan sejenisnya, ikan-ikanan. Komposisi ini tentu elbih sehat dibandingkan dengan daging merah dan mentega serta olahan-olahannya.

Sebelumnya, meski diketahui memiliki kandungan gizi yang sehat, para peneliti masih dibingungkan dengan bagian mana dari masakan Mediterranian yang secara spesifik paling menyehatkan. Hasil terbaru mengatakan bahwa kombinasi dari keseluruhan bahan-lah yang menjadikan masakan Mediterranian menjadi begitu sehat, karena mampu menghasilkan asam lemak nitro tadi.

Penelitian dilakukan kepada tikus untuk melihat efek dari asam lemak nitro. Asam lemak nitro ini bekerja dengan menghalangi enzim epoksida hidrolase, dan membantu menurunkan tekanan darah. Menurut Prof. Eaton, karena manusia juga memiliki enzim serupa, maka mungkin saja hasil ini juga berlaku untuk manusia. Hal tersebut menjelaskan mengapa meski mengandung lemak, masakan Mediterranian tetap sehat. Adapun pihak peneliti sedang merancang program penelitian kepada manusia, untuk melihat bagaimana efek nyata senyawa gizi tersebut. (Galangf Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)