China Peringatkan Jepang agar Tidak Campur Tangan dalam Masalah Laut China SelatanBeijing – China dikabarkan telah memberikan peringatan kepada Jepang agar tidak ikut campur tangan dalam masalah di Laut China Selatan. Seperti dilansir dari Reuters (Jumat, 23/5/2014), peringatan dari China tersebut terlontar setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyampaikan keprihatinannya terhadap sengketa di Laut China Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, mengatakan bahwa pernyataan dari Perdana Menteri Jepang tersebut membingungkan dan mengabaikan realitas. China menduga bahwa pernyataan tersebut memiliki muatan politik dan bisa berakibat pada semakin memanasnya situasi di Laut China Selatan. Hong Lei juga mengatakan bahwa Jepang memiliki agenda rahasia di balik pernyataan tersebut.

Adapun komentar Perdana Menteri Abe juga senada dengan Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga. Disampaikan pada awal Mei 2014 lalu, Suga menyampaikan keprihatinannya terhadap pembangunan kilang minyak lepas pantai milik China di Laut China Selatan, yang berujung pada ketegangan di antara China, Filipna, dan Vietnam.

Sengketa di Laut China Selatan terjadi setelah Pemerintah China memutuskan untuk memindahkan proyek pengeboran minyak lepas pantainya ke wilayah perairan yang juga diklaim oleh Vietnam. Kasus ini semakin diperparah dengan insiden penabrakan kapal China terhadap kapal nelayan Vietnam. Akibat serangkaian kejadian di Laut China Selatan, muncullah aksi demo anarkis anti-China di Vietnam, yang membuat mayoritas warga China di sana harus mengungsi ke negara tetangga atau pulang ke China. Aksi China ini pun mendapat kecaman dari Filipina, Vietnam, dan Amerika Serikat. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)