Rusia Ajukan Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Ukraina

Foto pasukan Pemerintah Ukraina melakukan latihan bersama Batalion Pertahanan Diri sipil, “Donbass”.
(sumber foto: Reuters)

Moskow – Rusia dikabarkan telah mengajukan sebuah rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Ukraina. Seperti dilansir dari Reuters (Selasa, 2/6/2014), resolusi tersebut menyerukan adanya krisis kemanusiaan di wilayah timur Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mengatakan bahwa muncul reaksi positif dari beberapa anggota dewan terkait resolusi tersebut. Namun demikian, Rusia masih saja disudutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dalam beberapa minggu terakhir ini. Churkin juga menambahkan bahwa pihak Rusia belum melakukan langkah lanjutan agar resolusi terebut bisa berjalan seperti yang mereka harapkan.

15 anggota Dewan Keamanan PBB direncanakan akan melakukan pertemuan singkat untuk membahas rancangan resolusi untuk mencari jalan keluar terhadap krisis kemanusiaan di Ukraina. Rusia sendiri, yang juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah mengajukan rancangan resolusi mengenai bantuan kemanusiaan yang bebas hambatan.

Adapun pihak Ukraina dan beberapa kekuatan Barat telah menuduh Rusia telah ambil andil dalam krisis yang terjadi di Ukraina. Rusia dituduh terlibat dan mendukung kelompok-kelompok separatis yang bermunculan di berbagai wilayah di timur Ukraina. Tentu saja Rusia membantah tuduhan tersebut.

Tidak mau disudutkan, Rusia bereaksi dengan mengatakan bahwa tekanan militer yang dilakukan Pemerintah Ukraina justru semakin memperkeruh keadaan, dan memicu serangan yang semakin agresif dari militan pro-Rusia di sana. Serangan demi serangan terhadap pasukan pemerintah kerap terjadi di timur Ukraina. Serangan tersebut telah banyak memakan korban tidak hanya dari pasukan militer, namun juga dari pihak separatis.

Presiden Ukraina yang baru saja terpilih, Petro Poroshenko, bahkan berjanji untuk ‘menyelesaikan’ perlawanan pasukan separatis secepat mungkin. Sebuah janji yang mungkin saja malah semakin memprovokasi pihak militan pro-Rusia. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)