Kairo – Pihak Komisi Pemilihan Umum Mesir secara resmi telah menyatakan bahwa Abdul Fattah al-Sisi berhasil menjadi pemenang dalam pemilihan Presiden di negaranya tersebut. Bahkan perolehan suara dari mantan pimpinan militer Mesir tersebut berhasil mengumpulkan sekitar lebih dari 96% suara.
Sebagaimana yang diketahui bahwa di Juli 2013 lalu, Al Sisi berhasil menggulingkan Mohammed Morsi dan pada pemilu kali ini ia berhasil mengalahkan pesaing utamanya yaitu Hamdeen Sabbahi yang hanya menperoleh suara sekitar 3,9%, demikian dikutip dari CNN, Rabu (4/6/2014).
Memang pada minggu lalu, pihak Sabbahi mengakui kekalahannya dari al-Sisi. Namun dalam pemungutan suara diakui oleh Sabbahi sarat akan tindak kekerasan. Hal ini dikarenakan dari perwakilannya telah diserang dan ditahan ketika kampanye berlangsung, sementara dari kubu al-Sisi boleh untuk memasuki kawasan pemungutan suara.
Selain itu Sabbahi juga menuduh bahwa dalam proses pemungutan suara tersebut terjadi pemalsuan. Bahkan pihaknya juga tidak menjamin kredibilitas dari jumlah pemilih ataupun hasilnya. Karena sebenarnya hasil pemilu tersebut sebagai sebuah penghinaan kecerdasan dari rakyat Mesir,” ungkap Sabbahi seperti dikutip dari Ahram Online.
Sayangnya dengan kemenangan yang diperoleh oleh pria yang berusia 59 tahun tersebut dianggap sebagai sebuat titik penyelamatan atas beberapa gejolak politik yang terjadi di Mesir. Bahkan untuk merayakan kemenangannya yang telah diumumkan pada Selasa (3/6/2014), ribuan orang berkumpul di Tahrir Square Kairo.
Tak lupa pesta kembang api ikut meramaikan suasana dan banyak sekali dijajakan bendera Mesir beserta balon yang berhiasi wajah dari Al-Sisi. Atas perayaan kemenangan dari al-Sisi ini pihak militer dan keamanan sama sekali tidak melakukan pelarangan. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)
