Referendum Skotlandia: Warga Cemas Tunggu Hasil Voting

advertisement:


19/09/2014

Referendum Skotlandia: Warga Cemas Tunggu Hasil VotingEdinburgh – Kamis, 18 September 2014, kemarin Skotlandia telah mengadakan referendum untuk menentukan apakah mereka akan merdeka dari Inggris atau tidak. Sekitar 4,2 juta warga Skotlandia telah menggunakan hak pilihnya, dengan memilih “Yes” bila setuju merdeka, atau “No” bila tidak.

Dilansir dari The Huffington Post (Jumat, 19/9/2014), hasil voting referendum dari tempat pemungutan suara (TPS) pertama dari 32 wilayah mengatakan bahwa terdapat 54 persen suara yang memilih “Yes”, dan 46 persen lainnya mengatakan “No”.

Adapun setelah pengambilan suara tersebut dilakukan, banyak dari warga Skotlandia yang begadang menantikan hasil perhitungan akhir. Tak sedikit warga yang bahkan menginap di bar-bar bersama kawan-kawannya untuk menunggu perkembangan dan hasil akhir perhitungan suara. Warga yang menunjukkan antusiasme tinggi ini merupakan mereka yang mendukung kemerdekaan Skotlandia, alias, memilih “Yes” saat voting tadi.

Salah seorang warga lanjut usia, Isabelle Smith, yang telah berumur 83 tahun, mengatakan bahwa dirinya sudah menunggu momen besar ini selama 50 tahun. Dirinya optimis bahwa kubu “Yes” akan memenangkan referendum ini.

Adapun meski voting telah ditutup tadi malam waktu setempat, toh kubu “No” masih tetap getol melakukan kampanye. Kelompok yang didukung oleh Inggris ini terus menyuarakan penolakan terhadap pemisahan diri dari Inggris, serta menyerukan keuntungan bila tetap bersama Inggris, dan kerugian bila berpisah.

Baca juga
Referendum Skotlandia: Obama Harapkan Inggris Tetap Bersatu
Referendum Skotlandia: Dimulai dengan Obral Janji

Salah seorang warga Skotlandia, Michael MacPhee, yang berprofesi sebagai konsultan keuangan, mengatakan bahwa kemerdekaan Skotlandia dari Inggris merupakan ide tergila yang pernah dia dengar. Dia pun cemas dengan hasil akhir dari voting tersebut.

Skotlandia telah bergabung bersama Inggris Raya, atau dikenal juga dengan United Kingdom, selama lebih dari 300 tahun. Oleh karena itu, isu pemisahan Skotlandia ini begitu diantisipasi oleh dunia internasional. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)

advertisement


Google+ comment widget by skipser
advertisement


Photo Gallery