Jakarta – Pembangunan proyek kereta super cepat Jakarta-Bandung tampaknya terus menimbulkan pro dan kontra bagi sebagian besar masyarat, tak terkecuali apra pengamat dan pejabat. Proyek yang menelan biaya hingga 78 trilyun rupiah itu memang cukup wah dan akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Anggota DPR Pertanyakan Urgensi Proyek Pembangunan Kereta Cepat

Salah satu anggota komisi VI DPR Republik Indonesia, Refrizal, mempertanyakan urgensi dari proyek yang memakan dana super besar itu. Refrizal mengatakan bahwa jika proyek ini karena kebutuhan, dirinya menganggap belum perlu karena sudah banyak sarana transportasi yang ada untuk bisa pulang pergi dari Jakarta ke Bandung, yakni kereta api, bus, travel, dll.

Tak hanya itu, ada juga tol Cipularang yang membuat kini arus lalu lintas Jakarta-Bandung makin lancar. Refrizal pun menuturkan bahwa alangkah baiknya jika proyek tersebut untuk rute Jakarta-Surabaya karena dampak ekonominya akan lebih terasa.

Proyek kereta super cepat Jakarta Surabaya ini akan dikerjakan oleh konsorsium antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dengan China Railway, yang mana pembagiannya adalah sebesar 605 dibanding 40%. (Rini Masriyah – www.Harianindo.com)