Jakarta – Kasus pemalsuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ternyata turut ditemukan di Jakarta. Puskesmas Koja yang pertama menemukan adanya kartu palsu tersebut.

Ahok Menilai Budaya Sogok Sebagai Pemicu Munculnya BPJS Palsu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, adanya pemalsuan BPJS karena budaya menyogok masyarakat untuk urusan birokrasi. Ia pun menduga jika warga menganggap perlu Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk mendapatkan kartu tersebut.

“Masyarakat saja yang kebiasaan ditipu, kebiasaan nyogok lewat oknum. Dulu SKTM itu kan mesti nyogok. Di situlah calo nawarin kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) dijual,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Ahok pun mengaku bingung dengan adanya pemalsuan kartu BPJS Kesehatan ini. Sebab layanan kesehatan di Jakarta telah diberikan gratis.

“Jadi untuk apa nyogok? Sekarang kan enggak perlu. Nah ini sebagian orang kan enggak ngerti. Ngapain loe bayar buat dapat BPJS,” tegasnya.

Ahok juga telah memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk membangun sistem pendekteksi keaslian BPJS Kesehatan. Sistem itu dibangun di puskesmas dan RSUD yang ada diibukota.

“Gampang karena semua pakai tap. Kamu kalau pakai yang palsu ditempelin langsung tolak, begitu tolak ya ketauan palsu. Terus dicek dapat dari siapa, ya tinggal pidana,” tutup Ahok. (Yayan – www.harianindo.com)