Jakarta – Polisi melakukan tes urine terhadap dokter Helmi, penembak istrinya sendiri yang bernama dokter Lety. Hasilnya, urine Helmi positif mengandung Benzodiazepine.
Benzodiazepine adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepine diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.
“Semalam kami lakukan tes urine dan hasilnya urine yang bersangkutan positif Benzo,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta pada Jumat (10/11/2017).
Nico mengaku belum mengetahui apa obat penenang yang dikonsumsi Helmi. Pihaknya sedang menelusuri riwayat medis Helmi. “Belum tahu, ya, obatnya apa, masih kami dalami,” kata Nico.
Lety ditembak Helmi di klinik Azzahra, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.00. Saat itu, Lety sedang bersama dua karyawannya di ruang pendaftaran klinik. Tiba-tiba, Helmi datang.
Baca juga: Polri Nilai Kasus Dua Pejabat KPK Bisa Berbuntut Panjang
Saat mengetahui kedatangan sang suami, Lety keluar ruangan untuk menghampirinya. Tak lama berselang, dia dan Helmi terlibat cekcok hingga terdengar suara letusan tembakan sebanyak enam kali.
Seusai melepaskan tembakan, Helmi langsung melarikan diri. Sementara sang istri tewas terkena tembakan pelaku. Saat ini, Helmi masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)