Jakarta – Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan cerita di balik pemecatan Fahri Hamzah sebagai kader PKS yang masalahnya timbul sejak Oktober 2015 lalu.

Presiden PKS Sebut Fahri Hamzah Bohong dan Membangkang

Sebagai pimpinan tertinggi PKS saat itu, Sohibul ingin merotasi posisi Fahri dari kursi Wakil Ketua DPR.

“(Saya katakan) ‘Fahri, setelah saya lihat, antum ini ternyata tidak cocok sebagai etalase tertinggi PKS.’ Etalase tertinggi PKS hari ini kan pimpinan DPR, karena menteri nggak punya kan. ‘Kayaknya antum ini cocoknya di alat kelengkapan yang lain.’ Sudah kita sediakan di BKSAP. Ini bulan Oktober tanggal 20,” ujar Sohibul kepada wartawan, Kamis (1/3/2018).

Ketika itu, Fahri menyetujuinya, namun ia meminta waktu karena masih memiliki tugas muhibah ke luar negeri yang telah terjadwal sebelumnya.

“Terus dia bilang, ‘Siap ustaz.’ Itu benar-benar kader PKS, asli itu. (Fahri mengatakan) ‘Siap Taz, sami’na wa atha’na, saya siap mundur dari pimpinan DPR terserah saya nanti ditempatkan di mana, yang penting saya tetap berada di PKS. Tapi saya sudah punya janji sebagai pimpinan DPR, mau muhibah ke sana-ke sini-kemari, tolong izinkan saya sampai pertengahan Desember.’ ‘Silakan,’ kata saya,” ungkap Sohibul.

Namun demikian, pada Desember 2015 kembali Fahri meminta waktu dengan berbagai macam alasan agar dirinya tidak diganti dari posisi Wakil Ketua DPR.

“Begitu masuk Desember mulai, nggak mau. Apa itu bukan bohong? Bohong itu namanya dan membangkang namanya itu. Coba di partai lain,” tutur Sohibul.

Fahri Hamzah yang terbiasa berkomentar melalui media sosial juga menjadi ganjalan bagi Sohibul karena dinilai bukan watak dari kader PKS.

“Bahkan kemudian membuat cuat-cuit aneh-aneh. Itu semakin jauh dari tabiat kader PKS,” tandasnya.

PKS lantas memecat Fahri Hamzah sebagai kader PKS sejak April 2016.

Atas pemecatan dirinya tersebut, Fahri mengajukan gugatan terhadap PKS ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada Desember 2016, PN Jaksel memenangkan gugatan Fahri dan menyatakan pemecatannya tidak sah.

Di tingkat pengadilan banding, PKS kembali mengalami kekalahan. Fahri Hamzah sendiri masih mengaku bahwa dirinya kader PKS.
(samsul arifin – www.harianindo.com)