Jakarta – Pada (22/12/2018) silam, bencana tsunami menerjang kawasan pantai di Selat Sunda. Bencana tersebut sudah banyak memakan korban. Ternyata, bencana tersebut juga berdampak pada pengunjung pariwisata pantai di Yogyakarta. Bencana alam yang tak bisa diperkirakan itu, ternyata sanggup membuat wisatawan mengurungkan niat mereka untuk berkunjung ke pantai.

Takut Terjadi Tsunami, Jumlah Wisatawan Pantai Parangtritis Menurun Drastis

Kunjungan dari wisatawan di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dikutip dari data yang ada Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis tercatat kunjungan wisatawan pada hari Minggu 23 Desember 2018 atau satu hari paska tsunami kunjungan mencapai 28.700 wisatawan.

Namun, pada hari Senin, (24/12/2018) kemarin, atau hari kedua setelah tsunami jumlah pengunjung turun menjadi 18.200 wisatawan. Dan pada hari Selasa, (25/12/2018) hingga pukul 13.30 WIB jumlah pengunjung hanya mencapai 7.900 wisatawan saja.

“Memang kunjungan wisatawan terus menurun,” kata Heri salah satu petugas TPR Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa 25 Desember 2018.

Menurutnya, peristiwa tsunami di Banten dan Lampung Selatan berdampak pada takutnya wisatawan untuk berkunjung di pantai. “Biasanya sejak dini hari bus rombongan wisatawan pelajar sudah masuk ke kawasan pantai namun saat ini bisa dihitung bus wisatawan pelajar yang masuk kawasan wisata pantai,” ucapnya.

Dengan masih kencangnya pemberitaan tentang tsunami di Banten dan Lampung Selatan dipastikan juga berdampak bagi wisatawan yang akan menghabiskan tahun baru di pantai.

“Pasti wisatawan akan pindah ke pusat kota atau ke obyek wisata di pegunungan yang saat ini juga semakin banyak dan menarik,” ujarnya.

?Hal yang sama juga terjadi di pantai selatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta yang mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dengan tidak adanya antrean kendaraan bermotor, mobil atau bus. Padahal biasanya di hari libur seperti ini, maka antrean kendaraan pengunjung menuju pantai cukup panjang.

“Pada libur Sabtu 22 Desember hingga Minggu 23 Desember 2018 jumlah wisatawannya mencapai 53 ribu,” ujar Asty Wijatanti, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.

Asty menyatakan dampak dari tsunami di Selat Sunda membuat wisatawan di pantai turun drastis karena ketakuta tsunami juga melanda laut selatan Kabupaten Gunungkidul.

“Wisatawan banyak yang tanya potensi tsunami kepada petugas pemungut retribusi tiket masuk pantai,” ucapnya.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)