Jakarta – Kanada akan berencana mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, tas dan peralatan makan dari plastik pada awal 2021.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin, sebagai upaya untk mengurangi limbah yang tidak dapat didaur ulang dan perlindungan terhadap lautan dunia.

Trudeau mengumumkan rencana ini akan dimulai dari tepi danau di Cagar Alam Gault di Quebec kurang dari lima bulan sebelum pemilihan nasional yang mana isu perubahan iklim dan polusi menjadi salah satu isu kampanye utama.

“Sejujurnya, sebagai seorang ayah, sulit untuk menjelaskan hal ini kepada anak-anak saya. Bagaimana Anda menjelaskan paus mati berenang di pantai di seluruh dunia, perut mereka penuh dengan kantong plastik?” Kata Trudeau, dikutip dari Reuters, 11 Juni 2019.

“Sebagai orang tua, kita berada di suatu titik ketika kita membawa anak-anak kita ke pantai dan kita harus mencari sepetak pasir yang tidak dipenuhi dengan sedotan, styrofoam, atau botol. Itu masalah, yang harus kita lakukan sesuatu,” tambahnya.

Trudeau menyatakan tidak lebih dari 10 persen plastik yang digunakan di Kanada yang didaur ulang.
“Tanpa mengubah kebijakan, warga Kanda akan membuang material plastik senilai US$ 11 miliar (Rp 156,5 triliun) setiap tahun sampai 2030,” kata Trudeau.

Menurut pemerintah Kanada, setiap tahun satu juta burung dan 100.000 lebih mamalia laut di seluruh dunia terluka dan mati karena memakan sampah p-lastik.

Justin Trudeau juga menegaskan pemerintah Kanada akan berkolaborasi dengan perusahaan yang menggunakan atau membuat produk plastik untuk menetapkan target pembuangan. (Hari-www.harianindo.com)