Genewa — Sebanyak 37 negara termasuk Arab Saudi dan Pakistan berkirim surat ke Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB membela Cina perihal isu warga Muslim Uighur.

Negara asal Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin memberkan pujian atas kontribusi Cina terhadap perjuangan HAM internasional dalam surat yang dikirim pada Jumat, 12 Juli 2019.

“Kami mencatat dengan apresiasi HAM dihormati dan dilindungi di Cina dalam proses kontra-terorisme dan deradikalisasi,” begitu bunyi surat kepada Dewan HAM PBB seperti dilansir Independent pada Sabtu, 13 Juli 2019.

Arab Saudi dan Pakistan merupakan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam. Diketahui kedua negara tersebut memiliki kedekatan bisnis dengan Cina.

Pakistan dan Cina membangun koridor kawasan bisnis di daerah Gwadar, Provinsi Balochistan. Keduanya juga bekerja sama membangun industri senjata canggih seperti jet tempur di kawasan ini.

Sedangkan Arab Saudi mendekati Cina untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir. Cina merupakan alternatif selain Amerika Serikat untuk pasokan teknologi nuklir bagi Arab Saudi.

Surat oleh negara-negara berkembang ini sebagai respon dari surat oleh 22 negara, yang mayoritas berasal dari Eropa pada awal pekan ini.

Negara Eropa mendesak Cina untuk menghentikan proses pengekangan yang tak berkesudahan terhadap warga etnis Muslim Uighur di Xinjiang. Pengamat memperkirakan program penahanan dan indoktrinasi ini melibatkan sekitar satu juta warga.

Meski Cina tidak meneken surat yang dikirim pada Jumat kemarin, namun isi surat itu menyuarakan pernyataan yang dibuat diplomat Cina ke Dewan HAM pada Kamis dan Jumat.

Diplomat Cina mengecam distorsi dan kemunafikan media Barat dan negara-negara yang mengkritik tindakannya terhadap warga Uighur di Xinjiang. Beijing mengklaim bahwa wilayah ini menjadi lebih aman dan bahagia sekarang. (Hari-www.harianindo.com)