Jakarta – Seiring dekatnya Partai Gerindra dengan PDIP, Arief Poyuono memberikan peringatan kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, kedekatan kedua partai tersebut berdampak pada terbentuknya poros baru yang justru merugikan Jokowi.

Poros baru tersebut, kata Arief, berpotensi tumbuh dari para parpol yang tidak senang jika Prabowo Subianto masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Padahal, Jokowi jelas membutuhkan dukungan yang solid dari pendukungnya untuk menjalankan periode keduanya.

“Jika poros baru terbentuk, terdiri dari tujuh parpol diluar PDIP dan Gerindra, maka mereka bisa melakukan posisi tawar yang lebih besar dan kuat kepada Joko Widodo nantinya. Poros Teuku Umar-Kertanegara bisa berantakan,” kata Arief pada Sabtu (10/08/2019). 

Baca Juga: Politisi Nasdem: “Yang Mendukung Jokowi-Ma’ruf Bukan Hanya PDIP”

Perkiraan Arief tersebut didasarkan pada kedekatan tujuh parpol pengusung Jokowi yang memiliki hubungan kedekatan satu sama lain. Kelompok inilah yang disebut Arief bisa menjadi bumerang bagi Jokowi.

“Misal SBY dengan Surya Paloh juga dekat, SBY dengan Muhaimin juga dekat, SBY dengan Golkar juga dekat begitu juga dengan yang lainnya,” ungkap Arief.

Tak hanya itu, Arief juga menyebut SBY sebagai tokoh yang tak hanya mampu menggalang kekuatan dari parpol, namun juga dari figur lain.

“Misal SBY-LBP-Hendropriyono yang bisa disebut Three musketer general pengatur kekuasaan di Republik ini,” ujarnya.

“Jangan anggap enteng SBY loh. Kalau sudah bangun dari kesedihannya dan melakukan kondolidasi politik maka peta politik bisa berubah semua. Jadi ini harus jadi pertimbangan juga. Tidak boleh terlena,” sambung Arief. (Elhas-www.harianindo.com)