Jakarta – Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) akan melantik Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Di sisi lain, ada kelompok yang mencoba untuk membuat upaya menggagalkan proses pelantikan tersebut Dedi Prasetyo, selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen mengatakan bahwa pihaknya tetap mewaspadai adanya indikasi tersebut. Meskipun, sampai saat ini, Polri belum menemukan adanya upaya penggagalan tersebut.

“Polri tetapi kerjasama dengan TNI mengamankan pelantikan DPD, DPR Presiden secara maksimal termasuk pelantikan di daerah DPRD tingkat I dan II semuanya fokus,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/07/2019).

Polri rencananya akan melaksanakan patroli siber di media sosial. Tujuannya untuk menghentikan penggalangan massa dari dunia maya.

“Semua SOP pengamanan pelantikan itu ssuai dengan yang biasa ditangani Polri. Polanya empat ring. Ring 1 di tempat pelantikan, ring dua di gedung pelantikan, ring tiga di halaman parkir dan ring empat disekitaran jalan lokasi pelantikan,” tutur Dedi.

Dedi menambahkan bahwa, pihaknya akan menyiapkan ratusan ribu personel gabungan dari Polri dan TNI guna memastikan mengamankan proses hingga pelaksanaan pelantikan tersebut.

“Proses pelantikan kami akan kerahkan sepertiga kekuatan dari jumlah kekuatan kemarin dilibatkan pengamanan rangkaian tahapan pemilu itu ada 292 ribu pasukan TNI-Polri nah sepertiganya itu akan amankan pelantikan,” tutup Dedi. (NRY-www.harianindo.com)