Jakarta – Tepat pada hari ini, Sabtu (28/09/2019) digelar aksi Mujahid 212 di Jakarta. Aksi tersebut menuntut agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Massa memprotes kebijakan Jokowi terhadap masyarakat dan umat Islam. Akan tetapi baik orator maupun massa aksi tidak menjelaskan kebijakan yang diprotes oleh mereka.

Terdapat satu orator di atas mobil yang bertanya kepada massa aksi apakah Jokowi sudah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat selama memimpin sebagai presiden. Serentak massa yang hadir kompak menjawab tidak.

“Hidup kita tambah susah apa tambah baik di zaman Jokowi?” Tanya orator.

“Susaaaaah,” kompak massa.

Orator beranggapan bahwa Jokowi telah banyak melakukan kriminalisasi terhadap masyarakat dan ulama selama menjabat lima tahun terakhir.

Orator mengatakan bahwa para anggota DPR tidak bertindak benar dengan mengesahkan berbagai Rancangan Undang-undang (RUU) yang tak jelas dan tak berpihak bagi rakyat.

“Siap melawan? Kita lawan segala produk RUU yang tak jelas,” kata orator.

“Masa iya kita mau bersetubuh dengan istri kalau memaksa sedikit mau dihukum. Lawan enggak? Siap bela?” Kata orator. “Siaaap” kata massa.

“Pak Jokowi kita minta minta terus atau mundur?” tanya orator. “Munduuur” kata massa dengan keras.

Dalam aksi tersebut massa menyanyikan yel-yel yang berisikan Jokowi harus mundur dari jabatannya sebagai presiden. (NRY-www.harianindo.com)