Surabaya – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya melakukan aksi gabungan pada Kamis (26/09/2019). Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas tersebut turun ke jalan untuk melakukan aksi demo yang bertajuk ‘Surabaya Menguat’ di depan gedung kantor DPRD Jawa Timur.

Di tengah aksi yang berlangsung, ada satu kejadian yang menjadi pusat perhatian. Sebuah mobil sport mewah dengan merek Peugeot RCZ melaju di tengah-tengah rombongan demonstran mahasiswa, beriringan dengan sepeda motor menuju kantor DPRD Jawa Timur.

Rupa-rupanya, mobil mewah tersebut dikendarai oleh seorang mahasiswi STIE Perbanas. Video yang viral di jejaring sosial Instagram itu tampak didokumentasikan oleh akun Instagram @permadilham.

Dalam video tersebut, mahasiswi yang mengendarai mobil putih ini terlihat mengenakan masker dan mengacungkan jempol ke arah pemilik akun @permadilham yang tengah mendokumentasikannya. Video ini semakin viral lantaran diunggah oleh akun @aslisuroboyo, Jumat (27/09/19).

Sontak, unggahan tersebut dihujani komentar dari warganet. Ada yang pro maupun juga kontra dengan apa yang dilakukan mahasiswi ini.

“@_fifitd anjeer tititas incess Syahrini,” tulis @aadeayu.

“Wah nek crazy rich wes mudun ngene ki ncen beneran darurat negoro ini,” tambah @oorioadi.

(Wah kalau crazy rich sudah turun seperti ini berarti negara ini memang sedang darurat–RED)

Ada pula netizen yang mengecam aksi yang dilakukan mahasiswi Perbanas ini, seperti yang diungkapkan @dewakws.

“Niatnya demo atau han sensasi? Kalau hanya sensasi mending ke showroom aja. Demo itu perjuangan, menuntut keadilan. Kalau takut kepanasan mending ke TP beli gulu gulu,” tulisnya.

Dari keterangan unggahan tersebut, diketahui bahwa pemilik mobil mewah tersebut adalah Gita F Fernanda, yang merupakan mahasiswi S1 Ekonomi Syariah angkatan 2017.

Setelah ditelusuri instagram pribadinya @ffernandafg, gadis ini mengunggah pernyataan di mana dirinya tidak ingin diwawancarai yang diunggah melalui Instagram Story.

“Mohon maaf sebelumnya, untuk wartawan dari berbagai pihak, untuk saat ini saya tidak diperbolehkan oleh orang tua saya memberikan penjelasan apapun terhadap publik/ media massa mengenai aksi demo saya pada tanggal 26 September 2019. Karena ini adalah keputusan dari orang tua saya, maka ini adalah keputusan yang mutlak dan harus saya patuhi,” tulisnya.

Gita juga memberikan pesan yang dialamatkan kepada netizen.

“Untuk semua netizen yang mendukung saya, saya ucapkan terimakasih, sedangkan untuk netizen yang menjudge saya, saya sangat berterimakasih karena dapat membuat motivasi bagi saya, tetapi saya minta tolong sebesar-besarnya karena kalian tidak mengetahui kejadian aslinya seperti apa maka jadilah netizen yang cerdas untuk tidak berfikir yang tidak-tidak atau berpresepsi yang tidak benar dan menimbulkan sebuah kebencian, jika saya ada salah kata atau melakukan sebuah kesalahan mohon dimaafkan, Terimakasih,” tulisnya. (Hr-www.harianindo.com)