Hong Kong – Veby Mega Indah, jurnalis asal Indonesia yang terkena tembakan peluru karet dari polisi terancam mengalami kebutaan permanen. Diketahui bahwa mata kanan Veby terkena peluru karet pada saat meliput aksi demonstrasi di Kota Wan Chai, Hong Kong, pada Jumat (29/09/2019).

Kabar mengenai kondisi terakhir Veby diungkapkan oleh Kepala Biro kantor berita AFP untuk Hong Kong/Taiwan/Makau, Jerome Taylor. Melalui akun Twitter pribadinya, Taylor menyampaikan pesan yang ia terima dari kuasa hukum Veby, Michael Vindler.

“Kabar buruk. Veby Indah, jurnalis yang terkena tembakan di wajahnya pada hari Minggu oleh peluru oleh seorang petugas kepolisian Hong Kong, secara permanen buta pada mata kanannya,” cuit Taylor pada Rabu (02/10/2019).

Dalam cuitannya tersebut, Taylor juga turut mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan pernyataan dari Michael Vindler terkait kondisi Veby. Ia mengatakan bahwa persentase kebutaan yang dialami oleh Veby masih belum diketahui.

“Dokter yang merawat ibu Veby hari ini dengan menyesal telah memberitahunya bahwa luka yang dialaminya akibat tertembak oleh polisi akan membuat ia buta di mata kanannya secara permanen, Ia diberi tahu bahwa puipil matanya robek akibat tekanan dari tembakan tersebut berapa persen kepastian tingkat kebutaan hanya bisa dinilai setelah operasi,” bunyi ujaran dari Vindler.

“Keluarga ibu Veby sekarang berada di Hong Kong dan disisinya, kami juga dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah menerim bukti dari pihak ketiga yang mengindikasikn bahwa proyektil yang menyebabkan kebutaan ibu Veby merupakan peluru karet dan bukan seperti dugaan sebelumnya,” sambungnya.

Terkait kasus tersebut, Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan bahwa pihaknya kini sedang melakukan penelusuran terkait insiden yang dialami Veby tersebut.

“Kami sedang cross check ke Hong Kong ya. Segera update,” ucap Direktur PWNI BHI Yudha Nugraha pada Rabu (02/10/2019). (Elhas-www.harianindo.com)