Jakarta – Resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim kemudian berpidato untuk pertama kalinya di hadapan para pegawai eselon I dan II di Kemendikbud. Ada hal yang menarik dari pidato yang diucapkan oleh Nadiem.

Berbeda dengan menteri-menteri lain yang langsung membeberkan program-program kerja dalam rentang waktu 100 hari pertama, Nadiem justru sebaliknya. Mantan CEO Gojek itu justru mengatakan tidak ada program 100 hari kerja.

“Saya tidak ada rencana 100 hari,” kata Nadiem.

Baca Juga: Nadiem Jadi Mendikbud, Netizen Berharap Bisa Bayar SPP Pakai Gopay

Meski demikian, Nadiem berencana akan menggunakan 100 hari pertamanya untuk mendalami isu-isu pendidikan. Sebab, Nadiem tidak memiliki latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, ia terlebih dahulu belajar bersama para pakar pendidikan.

“Rencana saya 100 hari untuk duduk dan mendengar berbicara dengan para pakar yang telah berdampak pada pendidikan. Selama 100 hari akan belajar untuk murid-murid Indonesia. Saya di sini bukan untuk jadi guru, tapi jadi murid,” ujar Nadiem.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa sebagai Mendikbud dirinya tetap memegang teguh asas gotong royong. Selain itu, Nadiem juga tanpa ragu meminta bantuan dari mantan Mendikbud, Muhadjir Effendi, serta para pejabat lainnya di Kemendikbud.

“Mohon (untuk) tidak apa-apa kalau saya ganggu terus karena saya butuh mentor-mentor untuk jadi pemimpin lebih baik,” pungkas Nadiem. (Elhas-www.harianindo.com)