Jakarta – Abu Bakar Al Baghdadi, selaku pimpinan ISIS meninggal dunia usai diserang pasukan khusus Amerika Serikat (AS) belum dipercayai pengikutnya. Sejauh ini belum jelas siapa yang akan menggantikannya, namun kawan lama Baghdadi disebut akan menjadi kandidat utama.

Seperti diketahui bahwa, kawan lama Baghdadi dikenal dalam lingkaran kelompok ekstremis sebagai Abdallah Qardash pemerintah AS mengidentifikasinya sebagai Amir Muhammad Sa’id Abdul Rahman Al Mawla dan dinilai mengenal Baghdadi selama 15 tahun.

Diketahui bahwa, keduanya pernah ditahan di penjara Kamp Bucca yang dikelola AS setelah invasi Irak tahun 2003, kendati belum jelas apakah mereka pertama kali bertemu di penjara tersebut.

Saat ini, Mawla disebut sebagai salah satu pejabat Baathist selama pemerintahan Saddam Hussein, setelah invasi AS pada tahun 2003 bergerak bawah tanah dan bergabung dengan gerilyawan.

Kementerian Luar Negeri AS beranggapan bahwa Mawla membantu penculikan, pembantaian, dan perdagangan minoritas Yazidi di Irak barat laut. Masyarakat Yazidi banyak yang tinggal di wilayah yang dekat dengan daerah asal Mawla, Tal Afar.

Di sisi lain, petinggi ISIS yang lain ditangkap atau tewas dalam pertempuran, Mawla menjadi pemain yang semakin signifikan. (NRY-www.harianindo.com)