Jakarta – Novel Bamukmin, selaku Ketua Media Center DPP PA 212 beranggapan bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah salah paham terkait pernyataannya yang menyebut gerakan 212 menganggu stabilitas politik.

Terkait hal itu, Novel mengaku PA 212 merupakan aksi bela agama yang tidak ada kaitannya dengan politik. Novel beranggapan bahwa jika pemilu kekinian pun telah selesai. Sehingga, apa yang dikatakan Tito pun menurutnya tidak tepat.

“Sebagai alumni 212 saya berhak bicara atas nama alumni 212 atas komen Tito Karnavian yang saya nilai sudah gagal paham karena pemilu sudah selesai. Sehingga tidak bisa mengait ngaitkan lagi antara 01 dan 02 karena memang sudah tidak ada lagi,” kata Novel kepada wartawan, Rabu (27/22/1019).

Di sisi lain, Novel mengaku bahwa spirit lahirnya gerakan 212 itu sendiri ialah untuk memperjuangkan bela agama yang tidak ada keterkaitannya dengan politik.

“Sampai saat ini perjuangan 212 untuk memperjuangkan keadilan trus berjalan sampai keadilan tegak. Jadi 212 tidak sama sekali mengganggu kestabilan politik karna kita bukan partai,” ujarnya.

Novel beranggapan bahwa terkait Reuni Akbar 212 itu sendiri akan tetap dilaksanakan pada tanggal 2 Desember setiap tahunnya. Terlepas siapapun yang menjadi pemimpin bangsa ini. (NRY-www.harianindo.com)