Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akhirnya membulatkan tekad untuk turun ke jalan guna memprotes rencana program studi Dokter Layanan Primer (DLP).

Ikatan Dokter Menilai Rencana Pemerintah Terkait DLP Salah Kaprah

Aksi demonstrasi yang sekaligus memperingati peringatan ulang tahun IDI ke-66 pada 24 Oktober mendatang diharapkan bisa mengurungkan niat pemerintah.

Oetama Marsis slaku Ketua Umum PB IDI mengatakan, pihaknya memang berencana untuk melakukan aksi damai untuk menuntut kepada pemerintah terkait isu-isu kedokteran terutama pendidikan dokter.

Menurutnya, pihaknya sepakat untuk memilih aksi damai sebagai peringatan karena isu DLP belum menemukan solusi.

’’Kami ingin masyarakat tahu bahwa rencana pemerintah terkait DLP ini salah kaprah. Seakan-akan menambah beban bagi dokter namun tak memperbaiki kinerja,’’ terangnya di Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Oetama menegaskan, pendidikan DLP yang digembor-gemborkan setara dengan pendidikan spesialis justru mengamburkan uang dan waktu dokter.

Hanya demi menguasai beberapa modul tambahan, peserta harus mengeluarkan Rp 300 juta per tahun.

Baca juga: Ceritakan Sejarah AS, JK : “Seluruh Calon Katolik Gagal Sebelum John F. Kennedy”

Selain itu, mahasiswa juga harus melepaskan pekerjaannya karena lembaga yang menyediakan hanya hanyalah 17 Fakultas Kedokteran. (Yayan – www.harianindo.com)