Ditemukan Paspor Palsu, Intelijen AS Bantah Isu Terorisme dalam Insiden Pesawat Malaysia AirlinesWashington – Amerika Serikat kembali bersikap layaknya polisi internasional. Kali ini, mereka ikut melibatkan diri membantu penyelidikan mengenai hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu menghilang dalam perjalanan menuju Beijing dari Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3) lalu. Pesawat nahas tersebut dikabarkan hilang di sekitar wilayah Vietnam.

Pihak Malaysia Airlines telah mengumumkan nama-nama penumpang yang ikut menghilang bersama pesawat tersebut. Di antara 227 penumpang yang terbang bersama MH370, terdapat dua orang penumpang yang menggunakan paspor palsu. Fakta tersebut jelas memunculkan pertanyaan. Beberapa orang bahkan beranggapan ada keterlibatan teroris dalam insiden ini. Anggapan demikian tentu semakin mempersuram keadaan, terutama untuk keluarga korban.

Adapun terkait semakin liarnya isu tersebut beredar, Amerika Serikat melalui perwakilan intelijennya pun bereaksi. Seperti dilansir dari CNN (Minggu, 9/3/2014), seorang pejabat intelijen AS mengatakan bahwa memang terdapat laporan adanya paspor curian yang digunakan oleh penumpang dalam penerbangan MH370. Namun demikian, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kegiatan/aksi terorsisme adalam insiden ini. Terkait hal ini, pihak AS juga ikut terlibat untuk melacak keberadaan pesawat yang hilang itu, sekaligus mencari informasi tentang kejadian yang melatarbelakanginya, termasuk kemungkinan-kemungkinan keterkaitan dengan aksi terorisme.

Otoritas Malaysia belum bereaksi apapun mengenai isu ini. Pihaknya tampak lebih memprioritaskan perhatian untuk menemukan pesawat yang dikenal memiliki tingkat kecelakaan yang sangat rendah itu. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)