Kapal Feri Korea Selatan Tenggelam, Pencarian Terus Dilakukan

Foto dari Getty Images

Incheon – Telah dikabarkan bahwa sebuah kapal feri yang membawa lebih dari 460 orang penumpang tenggelam di Korea Selatan. Dan seperti dilansir dari BBC (Kamis, 17/4/2014), pencarian terus dilakukan untuk menemuknan sekitar 300 orang korban yang masih menghilang.

Laporan resmi mengatakan bahwa 179 orang korban telah berhasil diselamatkan. Mayoritas penumpang yang menaiki feri naas tersebut merupakan murid sekolah dan guru-gurunya yang berasal dari SMA yang sama, yaitu SMA Danwon, yang berasal dari Ansan, sekitar Seoul. Mereka sedang mengadakan perjalanan karyawisata.

Kapal feri tersebut berlayar dari Pelabuhan Incheon, yang berada di barat laut, menuju sebuah pulau resor Jeju, yang berada di sebelah selatan. Kapal tersebut mengirimkan sinyal bahay pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat pada Rabu kemarin (15/4). Sinyal tanda bahay tersebut dikirimkan setelah kapal mulai bergoncang hebat dan kemudian terguling di 20km dari pulai Byongpoong. Belum jelas apa yang menyebabkan kapal feri tersebut tenggelam, hingga hanya sedikit dari lambungnya yang terlihat muncul di permukaan.

Petugas coastguard atau penjaga pantai mengatakan pada Kamis (17/4) bahwa tim penyelamat telah menemukan satu lagi mayat yang mengambang di laut. Penemuan ini menambah daftar korban tewas yang tadinya enam orang menjadi tujuh orang. Adapun angka terbaru mengatakan bahwa 475 orang berada di atas kapal tersebut, dengan 289 orang belum terhitung, alias masih menghilang.

Usaha pencarian dikonsentrasikan pada puing kapal, yang tenggelam di kawasan laut sedalam 30 meter. Para penumpang yang masih hilang tersebut diduga masih terjebak di dalam kapal. Seorang pejabat senior dari tim pencari mengatakan bahwa tampaknya kecil kemungkinan bahwa korban yang terperangkap di dalam kapal masih hidup. Namun demikian, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Hong-won, mengatakan bahwa tidak ada satu detik pun terbuang percuma dalam usaha pencarian korban.

Operasi penyelamatan dilakukan oleh tim gabungan dari penjaga pantai, militer, dan kapal-kapal komersial. Pekerjaan mereka sangat terganggu karena keterbatasan jarak pandang bawah laut dan ombak yang kuat, yang membuat keadaan bawah laut di sekitar puing kapal menjadi keruh dan penuh lumpur, sebagaimana dikatakan oleh wakil menteri keamanan dan administrasi publik Korsel, Lee Gyeong-og.

Adapun Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan sebuah kapal, bernama USS Bonhomme Richard, untuk membantu usaha pencarian. Kapal tersebut stand-by di dekat lokasi untuk memberikan dukungan apapun bila diminta. Beberapa tim penyelam dari AL juga telah berhasil menyisir hingga tiga kompartemen kapal tersebut, namun belum menemukan korban. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)