Rusia Hentikan Akses AS Terhadap Pesawat Ulang-alik SoyuzMoscow – Rusia telah menjadi sasaran berbagai sanksi dan larangan dari Amerika Serikat terkait krisis yang terjadi di Ukraina. Entah merasa dilecehkan atau apa, kini pihak Rusia yang menjatuhkan ‘hukuman’ kepada AS. Seperti dilansir dari Belfast Telegraph (Kamis, 15/5/2014), Rusia melarang atau memboikot akses AS terhadap pesawat ulang-alik Rusia, Soyuz.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, mengatakan bahwa pihak Rusia merasa pihak AS telah mempolitisir segala hal. Oleh karena itu, Rusia terpaksa bertindak tegas, yang tentunya berakibat pada terhambatnya proses pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan luar angkasa. Pihak Rusia mengaku menyesalkan hal ini, namun keputusan tersebut harus diambil. Rusia juga menyampaikan penarikan dirinya dari kerjasama ISS bersama AS di tahun 2020.

Seperti diketahui, Proyek ISS dijalankan oleh 15 negara, dimana Rusia dan AS juga masuk di dalamnya. Namun demikian, sampai saat ini pesawat ulang-alik/luar angkasa Soyuz milik Rusia merupakan alat transportasi satu-satunya untuk bisa terbang dan mengakses Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). AS ‘mempensiunkan’ pesawat luar angkasa mereka di tahun 2011 lalu.

Rogozin menambahkan bahwa Rusia sedang merencanakan perubahan strategi dalam industri teknologi luar angkasa setelah 2020 nanti. Perubahan ini bertujuan untuk memanfaatkan dana dan sumber daya manusia untuk proyek lain yang dirasa berprospek lebih besar ke depannya.

Lebih jauh lagi, Rusia akan menghentikan ekspor mesin roket canggihnya kepada AS. ‘Embargo’ akan dilakukan sampai AS berkomitmen secara jelas bahwa mereka tidak akan menggunakan teknologi ini untuk kepentingan militer, tepatnya meluncurkan satelit militer. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)