Konflik di Thailand Berimbas pada Produksi Mobil HondaBangkok – Dampak dari konflik politik di Thailand mulai dirasakan oleh Honda Motor Corporation (HMC), lemahnya permintaan pasar di bursa otomotif Thailand membuat pabrikan asal Jepang tersebut memangkas kapasitas produksi di Thailand menjadi hanya 60 persen. Seperti dilansir dari Reuters (Sabtu, 24/5/2014), sejatinya Thailand merupakan salah satu negara yang menjadi pasar otomotif yang berpotensi tinggi di kawasan Asia Pasifik, namun menyusul konflik yang tengah terjadi di Negeri Gajah Putih dalam beberapa bulan terakhir membuat penjualan mobil HMC diprediksi akan jauh di bawah target.

Secara umum di Thailand, lebih dari 30 ribu tenaga kerja dari sektor industri otomotif telah dirumahkan di sepanjang tahun ini. Merespons hal tersebut, Honda akhirnya memutuskan untuk menunda suntikan dana sejumlah USD 530 juta yang sebelumnya dijadwalkan akan cair pada April 2014, yang kemudian diundur menjadi tahun depan.

Sekedar info, pabrikan Honda di Ayutthaya kapasitas produksinya mampu menghasilkan 300 ribu unit mobil per tahun, sementara untuk pabrik baru yang akan segera dibangun di Prachinburi ditaksir akan memiliki kapasitas produksi tahunan 120 ribu unit.

Kekhawatiran ini juga diungkapkan oleh Pitak Pruittisarikom selaku Executive Vice President Honda Automobile Thailand, yang mengaku khawatir dengan situasi tak kondusif yang telah terjadi sejak awal tahun, baik situasi politik maupun ekonomi. Menurut data di bulan April saja, penjualan mobil domestik Honda di Thailan mengalami penurunan hingga 33,2 persen. (Choirul Anam – www.harianindo.com)